•
•
••
•
•Dress hitam selutut membuat kulit putih Bella terlihat bersinar, terlebih dengan kalung berwarna senada yang dikenakan Bella menambah kesan anggun yang sederhana. Bella juga memoles wajahnya dengan makeup natural, karna kata Galen ini acara makan malam penting.
Bella mengambil tas selempang berwarna hitam dan memasukan ponsel serta dompetnya lalu berjalan keluar kamar.
Dibawah sana Adelio yang memakai kaus putih polos dipadukan dengan kemeja hitam yang tidak dikancingkan olehnya dan juga jeans hitam membuat penampilan Adelio terlihat begitu mempesona.
"Ka Delvin belum turun?" tanya Bella saat tidak melihat Delvin, bisanya Delvin yang paling pertama.
"Belum, Ka Delvin masih diatas," jawab Adelio yang dibalas anggukan kepala oleh Bella.
Tidak sampai sepuluh menit Delvin turun dan juga disusul Nara seta Galen dan mereka akhirnya berjalan menuju mobil putih yang sebelumnya sudah disiapkan oleh supir.
"Terimakasih, biar Saya saja yang membawa mobilnya." Galen mengambil kunci mobil dari supir dan membukakan pintu untuk Nara yang diikuti ketiga anaknya.
Galen menatap putra putrinya dari spion sebelum melajukan mobilnya. Seulas senyum terbuat dari wajahnya melihat ketiganya yang saling berbicara satu sama lain, Galen merasakan hatinya tenang ketika melihat senyum dari ketiga anaknya.
Sekitar setengah jam akhirnya mereka sampai disalah satu restoran berbintang yang sebelumnya Galen pesan untuk acara makan malam ini, sejujurnya restoran ini tidak terlalu jauh dari kediaman mereka namun sayangnya karna macetnya jalanan perjalan mereka jadi memakan waktu. Galen menyebutkan reservasi atas nama dirinya dan pelayan membawa mereka kelantai tiga restoran ini.
Bella menatap bingung lantai tiga yang sepi tidak seperti lantai pertama yang sebelumnya dirinya lihat. Sebenarnya ada acara apa sampai Galen harus menyewa seluruh lantai tiga restoran ini? Terlebih lagi ada dekorasi-dekorasi yang dipasang. Tidak ada yang ulang tahun atau apa kan?
Bella menarik ujung kemeja Delvin yang membuat Delvin menatap Bella dengan tatapan bertanya. "Kenapa, Bel?"
"Ini ada acara apa sih?" tanya Bella berbisik.
Delvin tersenyum dan menggelengkan kepalanya, dirinya juga tidak tahu kenapa Galen sampai menyewa lantai tiga hanya untuk acara makan malam mereka. "Sama aku juga gak tau," ucap Delvin mengacak-acak gemas surai Bella. "Nanti juga kita tahu, jangan kaya Dora kepo melulu kerjannya."
Bella memukul pelan lengan Delvin merasa kesal dengan perkataan Kakaknya itu, masa iya Bella disamakan dengan Dora. Bella hanya menghela nafas meskipun tidak puas dengan jawaban Delvin, biasanya Delvin adalah orang yang paling bisa Bella andalkan.
Bella duduk tepat disamping Nara, dan beberapa pelayan segera membawakan makan malam yang sebelumnya telah Galen pesan. Bella menatap meja makan yang penuh dengan makanan, ini siapa yang akan menghabiskan semuanya? Tidak mungkin mereka semua akan memakan ini semua kan?
"Ada apa sayang? Apa kamu gak suka makanannya?"
Pertanyaan Nara membuyarkan lamunan Bella. Gadis bersurai kecoklatan itu menggelengkan kepalanya. "Enggak ko Ma, cuma bingung aja kenapa ini makannya banyak banget," jawab Bella jujur.
Nara tersenyum dan menyuruh Bella memakan makanannya, pasalnya Bella belum memakan apapun dari setelah pulang. Nara khawatir Bella akan jatuh sakit.
Galen menatap satu persatu anaknya dan meletakan sendok yang sedang dipakainya hingga membuat perhatian tertuju padanya.
"Ada yang ingin Papa bicarakan dengan kalian," ucap Galen dengar raut wajahnya yang serius.
![](https://img.wattpad.com/cover/227689712-288-k558832.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER [END]
Novela Juvenil🍃[ SELESAI BELUM DI REVISI!!!] Arrabella tidak pernah mengharapkan memiliki seorang yang melindunginya dan selalu ada untuknya di saat ia butuhkan, selain Mamanya yang selalu sibuk. 15 tahun hidupnya selalu diwarnai dengan putih diatas kertas...