•
•
•Banyak hal yang terjadi diluar kehendak kita. Akan tetapi banyak yang tidak mengerti, mengapa saat keadaan seperti itu terjadi mereka tidak memilih untuk menikmati hidup dengan damai? Bukankah tidak semuanya berada dalam kehendak?
•
•
•"Pagi Bella."
Bella mengangkat kepalanya dan menatap Bianca yang tersenyum padanya. Bella membalas sapaan Bianca dengan senyum tipis, lalu kembali mengerjakan beberapa rumus sebelum jam pelajaran akan dimulai sedangkan Bianca kembali duduk ditempatnya.
Bell Kamis pagi ini entah mengapa terasa lebih lebih cepat dibandingkan biasanya atau karna guru matematika yang sudah sangat siap memberikan semalam macam soal rumit datang terlalu cepat? Entahlah. Bella menerima kertas ulangan yang dioper dari depan dan langsung mengerjakannya dengan fokus. Ujian semester memang akan diadakan kurang lebih satu bulan lagi dan guru banyak yang sudah menjadwalkan ulangan harian untuk membantu nilai untuk ujian semester nanti, inilah beban yang banyak dikeluhkan pelajar diluar sana. Harus menjadi serba bisa dalam semua mata pelajaran.
Setengah jam, sisa waktu yang tidak terlalu banyak dan Bella masih belum menjawab tiga soal dari dua Puluh soal yang diberikan. Bella tidak tahu apakah ia lupa mempelajari rumus soal-soal ini atau dirinya lupa cara rumus-rumus ini? Entahlah yang pasti rasanya Bella sangat panik saat ini, karna tidak banyak waktu yang tersisa dan juga sudah banyak dari teman sekelasnya yang keluar karna telah selesai mengerjakan ulangan. Bella bukan tipe seseorang yang memilih mengarang jawaban atau tidak diisi karna itu dirinya selalu belajar lebih giat jika ada ulangan, akan tetapi kali ini ia harus memilih diantara pilihan itu. Mengarang. Mungkin itu lebih baik dan siapa tahu bahwa ia bisa mendapatkan setidaknya satu poin karna menjawab meskipun salah, dibandingkan harus mengosongkan jawabannya.
Bella menghela nafas lega dan meregangkan otot tangannya yang terasa kaku. Di Gemilang setiap pergantian jam pelajaran mereka akan diberikan waktu sepuluh menit untuk meregangkan otot dan juga merifreskan otak setelah hampir dua jam mendalami satu mata pelajaran. Mungkin ini alasan mengapa Gemilang diminati karna memang selain berkelas internasional akan tetapi peraturan tidak terlalu mengekang murid yang mengeyam ilmu disini, contohnya mereka diperbolehkan memakai sepatu berwarna apapun dan berjenis apapun asalkan tidak warna yang terlalu mencolok.
Bella mengambil buku catatan kecil berwarna pink dari kolong mejanya dan menuliskan tiga soal yang tadi ia hapal kan untuk dipelajarinya nanti saat berada dirumah. Bella menghentikan aksi menulisnya dan berbalik menatap Bianca yang memanggilnya dengan menekan punggungnya memggunakan pulpen.
"Gimana ulangan tadi?" Tanya Bianca sambil meminum air dalam botol berwarna hitam.
Bella menghela nafas berat, dirinya sendiri tidak tahu apakah kali ini ia bisa mendapatkan kembali nilai tinggi dalam ulangan harian matematika kali ini. Bella menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil dan menjawab Bianca dengan tidak terlalu semangat, "Lumayan."
Bianca mengerutkan keningnya, memang ia rasa ada yang aneh dengan Bella. Karna tidak biasanya Bella terlihat begitu murung setelah ulangan dan juga Bella bisanya menjadi 'penghuni tetap didalam kelas', bukan tanpa alasan Bianca berpikir seperti itu. Yeah, Bella bisa terbilang murid yang diandalkan dan diidamkan setiap guru, pintar, cantik, sopan, dan tidak terlalu bertingkah. Siapa yang tidak akan berpikir Bella adalah kesayangan setiap guru?
"Susah ya?" Bianca meringis mendengar ucapannya barusan. Apanya yang tidak susah? Bahkan Bianca sendiri tidak yakin bahwa nilainya akan pas KKM, sukur-sukur jika nilainya pas KKM bagaimana kalau dibawah? Bianca benci remedial karna biasanya soalnya lebih sulit, atau otaknya yang ada masalah dengan matematika?
![](https://img.wattpad.com/cover/227689712-288-k558832.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER [END]
Fiksi Remaja🍃[ SELESAI BELUM DI REVISI!!!] Arrabella tidak pernah mengharapkan memiliki seorang yang melindunginya dan selalu ada untuknya di saat ia butuhkan, selain Mamanya yang selalu sibuk. 15 tahun hidupnya selalu diwarnai dengan putih diatas kertas...