•
•
•Kamu harus tau satu hal; setiap orang memiliki cara bagaimana untuk mengungkapkan perasaan masing-masing, tanpa harus berkata.
•
•
•Bella menatap satu persatu bahan-bahan yang dibelinya didalam troli sekali lagi sebelum akhirnya membayarnya. Bella memasukan kantung belanjaannya kedalam bagasi yang dibantu supir dan kembali menuju rumah. Dua kantung plastik besar berwarna putih ditaruh Bella pada pantry dan Bella langsung mengambil apron coklat lalu mengikat rambutnya menjadi satu dengan asal, lalu mengeluarkan satu persatu bahan-bahan yang dibelinya.
Bella mengocok gula dan putih telur hingga mengembang dan teksturnya mirip seperti shaving cream, kemudian memasukannya kedalam mikser yang sudah terdapat tepung terigu dan butter. Bella menyalakan mikser yang mulai mengaduk bahan menjadi satu dengan perlahan hingga adonannya menjadi apa yang diinginkannya.
"Bell-"
Bella menggigit bibir bawahannya refleks karna panik, saat melihat Adelio yang kini wajahnya sudah penuh dengan tepung yang tidak sengaja ia tumpahkan karna begitu terkejut dengan kedatangan Adelio yang tiba-tiba berada disisinya. Bella menyiram air pada wajah Adelio bertujuan untuk menghilangkan tepungnya akan tetapi itu semua tidak membantu, yang ada kini malah Adelio seperti udang yang ditepungi dan siap untuk digoreng.
"Sumpah Bel, ada masalah hidup apa sih Lo sama gue?!" Tanya Adelio sengit dan mengambil tisu yang diberikan Bella dengan kasar.
"Sumpah, Aku gak sengaja. Ka Lio juga ngapain tiba-tiba disini?"
Adelio mengabaikan pertanyaan Bella dan memilih berlalu dari dapur dengan sebotol air putih dingin yang diambilnya.
Bella tidak memperdulikan Adelio dan kembali memfokuskan pada masakannya. Bella mematikan mikser dan menuang adonannya diatas loyang yang sudah ia lapisi dengan margarin lalu diketuk-ketukan loyangnya agar tidak ada yang menggumpal dan baru ditaruh ke dalam oven dengan suhu 190 drajat. Sambil menunggu adonannya menjadi yang diinginkannua-chiffonn cake yang baru saja dimasukkan Bella memilih untuk membuat pelengkap yang lainnya, Bella mengambil panci sedang lalu memasukan susu cair 100ml dan ketika sedikit mendidih Bella kembali memasukan dark chocolate yang sudah di iris kecil-kecil,
35 menit Bella menunggu chiffon cakenya dan akhirnya sudah matang dan mengembang sempurna, Bella mengeluarkan chiffon cake dan ditaruh diatas lazy Susan yang terbuat dari kayu. Bella melapasi kue dengan chessee cream dan diratakan menggunakan pisau palet lalu Bella kembali menambah satu chiffon cake diatasnya yang juga dilapisi chesee cream lalu kembali diratakannya. Bella mengambil dark chocolate cair yang dibuatnya lalu dituangkan sedikit diatas kue yang dibuatnya, Bella mengambil strowberry dan juga raspberry yang sudah dipotong nya dan dia taruhnya diatas dark chocolate. Bella mengambil tiga macaroon rasa redvelvet dan ditaruhnya diatas kue bersama dengan strawberry dan juga raspberry.
Bella tersenyum melihat kue yang dibuatnya lalu ditaruhnya di kulkas untuk didinginkan. Membuat kue selama satu jam membuat Bella merasa begitu lelah. Bella melepaskan apron yang sudah penuh dengan tepung, mengingat tentang tepung Bella jadi teringat dengan Adelio. Apakah Adelio masih marah padanya?
Bella melepas sarung tangan plastik yang sudah kotor dan dibuangnya kedalam tong sampah lalu mencuci tangannya. Langkah Bella terhenti tepat saat ia keluar dari dapur, Bella kembali ke dapur dan mengeluarkan chiffon cake yang tinggal satu lalu kembali mengoleskan cheesse cream dan diadakan lalu memberikan tumpahan dark chocolate diatasnya dan dihiasi kembali dihiasi dengan strawberry dan juga raspberry.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER [END]
Teen Fiction🍃[ SELESAI BELUM DI REVISI!!!] Arrabella tidak pernah mengharapkan memiliki seorang yang melindunginya dan selalu ada untuknya di saat ia butuhkan, selain Mamanya yang selalu sibuk. 15 tahun hidupnya selalu diwarnai dengan putih diatas kertas...