T W E N T Y T H E R E E🍃

1K 87 17
                                    



Mengapa harus ada hukum alam yang menyatakan bahwa yang kuat dialah yang berkuasa?




   Bella mengetuk-ngetuk kan pulpen dimeja dengan bosan dan sesekali menghela nafas hingga membuat Bianca menatapnya kesal. Bella memejamkan matanya secara refleks ketika sinar matahari menerpanya saat gorden berwarna biru Ia buka. Bella menyandarkan kepalanya pada kusen jendela dan kembali menghela nafas sambil menatap lapangan yang begitu ramai— tidak lebih tepatnya mading yang berada tepat disamping lapangan yang ramai dikerubungi murid SMA Gemilang.

     Selama empat hari ke belakang dari Senin hingga Kamis memang seluruh murid SMA Gemilang mengadahkan classmeet sekaligus untuk perbaikan nilai dan hari Jumat tepatnya hari ini adalah rekap nilai dari seluruh kelas dan jurusan baik dari kelas 10 hingga 12. Sebenarnya Bella juga penasaran dengan nilainya dan juga peringkatnya akan tetapi Bella terlalu malas untuk berdesak-desakan.

   Bianca menarik tangan Bella dengan paksa lalu menyeretnya keluar kelas. Bianca sudah muak mendengar ketukan pulpen dan juga diiringi helaan nafas Bella, karna memang tidak ada kegiatan yang bisa mereka lakukan sama sekali selain duduk dikelas yang sepi karna seluruh penghuninya pergi untuk melihat nilai. Bianca terlalu malas untuk berdesak-desakan dan begitupula dengan Bella. Keduanya memang cocok sebagai sahabat karna sama-sama malas melakukan hal yang menyulitkan. Selain malas untuk berdesak-desakan Bianca sudah yakin ia tidak akan mendapatkan peringkat yang bagus. Bianca lebih memilih untuk melihatnya nanti karna Ia tidak mau membuang-buang tenaga hanya untuk nilai pas-pasannya. Terserah kalau ia memang pesimis dalam bidang yang tidak ia bisa.

"Bosen," gumam Bella tanpa sadar.

"Apa?" tanya Bianca karna tadi ia fokus untuk melihat kedepan.

   Bella mengalihkan perhatiannya pada Binaca yang menatapnya bingung. "Bukan apa-apa. Kita mau kemana?" ucap Bella mengalihkan perhatian Bianca.

"Rooftop? Udaranya kayanya bagus." Bella mengiyakan usulan Bianca dan keduanya berjalan kearah rooftop.

   Cuacanya memang bagus hari ini, tidak terlalu terik dan sedikit sejuk karna mendung. Rooftop yang berada dilantai enam memang hanya berisi dengan setumpuk kayu dan juga sofa usang, tidak terlalu bagus memang tapi angin yang berhembus dengan pelan membuat siapapun yang berada disini menjadi lebih tenang.

   Bella mendekat pada raling besi dan menyanggakan tubuh bagian depannya pada raling besi yang sengaja dibuat mencegah agar hal yang tak diinginkann terjadi. Bella menatap sekeliling sekolah yang terlihat jelas dari atas rooftop. Beberapa hiasan yang dibeli Adelio dan dirinya tempo lalu sudah mulai dipasang oleh anggota osis.

    Fokus Bella kali ini pada taman belakang yang jarang disinggahi murid padahal tamannya begitu sejuk. Taman belakang yang sebelumnya hanya berisi beberapa bunga disisinya dan juga beberapa pohon tabebuya di pojok serta pohon mangga, kini disulap menjadi spot foto yang indah membuat beberapa murid langsung mengerubunginya akan tetapi dicegah oleh sekumpulan lelaki yang memakai seragam dengan acak-acakan.

"Salah satu yang membuat SMA Gemilang menjadi terkenal karna acaranya," ucap Bianca tiba-tiba memulai pembicaraan.

   Karna merasa Bella mendengarkannya Bianca melanjutkan ucapannya yang tadi ia gantungkan, "Setiap tahun akan ada Pensi sekaligus ulang tahun sekolah yang selalu menjadi incara semua remaja. Karna selain mengundang beberapa artis yang lagi hitz Gemilang juga punya spot foto yang bagus-bagus. Sebanding sih sama harga tiketnya."

   Bella hanya mengangguk-anggukkan kepalanya karna ia sendiri bingung akan menanggapi apa ucapan Bianca.

"Tema kali ini Autumn Leaves dan ini tema yang gak pernah dipakai sebelumnya, jadi gak sabar buat Pensi besok," ucap Bianca dengan menggebu-gebu. Bella hanya tersenyum tipis melihat tingkah Bianca.

MY BROTHER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang