T E N🍃

2K 133 10
                                        



Seseorang selalu datang dan pergi dalam hidup. Tapi hanya ada beberapa yang memilih untuk tetap tinggal.



Bella menghentikan larinya dan menyeka bulir keringat yang berada di pelipisnya. Bella menghembuskan nafas lelah lalu mencoba mengatur kembali nafasnya yang tidak teratur karena berlari. Bella tidak tahu sudah berapa lama ia berlari hanya untuk menyelesaikan sepuluh putaran dilapangan yang cukup luas, bukan! Sesungguhnya sangat luas.

Bella benar-benar berpikir bahwa hari ini salah hari tersialnya dari sekian hari yang ia lalu selama ini 15 tahun hidupnya. Dihukum sepuluh putaran mengelilingi lapangan ditambah dengan cuaca panas karna terik matahari yang seakan mendukung Bella untuk menyempurnakan hari sialnya.

Hari Senin di minggu ke-enamnya bersekolah di SMA Gemilang akan menjadi sejarah dimana dari ia pertama kali menginjakkan kakinya untuk bersekolah selama hampir 11 tahun ia sekolah, untuk yang pertama kali ia mendapatkan hukuman, dan ini semua salah Adelio!

Bella tidak tahu ada dendam pribadi apa antara Adelio dengan dirinya, karna saat bersama Adelio entah mengapa Bella selalu merasa sial. Contohnya hari ini, andai saja Delvin tidak harus berangkat pagi-pagi sekali untuk perlombaan maka ia tidak akan berangkat bersama Adelio dan harus turun ditengah jalan karna motonya yang mogok.

Bella meneguk sebotol air mineral dingin yang dibelinya hingga tandas dan menatap langit cerah dengan tatapan kesal. Bella tidak percaya bahwa hari ini dirinya harus berlari ke halte bus dan sayangnya busnya terlewat hingga membuat Bella harus kembali berlari mengejar bus, ditambah lagi jarak halte bus saat ia turun dengan sekolahnya cukup jauh membuat Bella kembali berlari dan hingga akhirnya saat sampai disekolah pun Bella harus kembali berlari mengelilingi lapangan. Bella bersumpah tidak akan menaiki motor Adelio untuk yang kedua kalinya! Tidak akan pernah.

Sepertinya memang benar Bella ditakdirkan untuk berlari keras hari ini, karna saat ini Bella yang sudah rapih dengan seragam olahraga harus kembali pemanasan dengan berlari kembali mengelilingi lapangan karna pelajaran olahraga dimajukan. Apa dunia tidak tahu bahwa Bella benci berlari?

"Arrabella Starrie lari yang benar! Kamu masih ada dua putaran lagi!" Tegur Pak Arif— guru olahraga.

"Sabar ya Bel," Ucap salah satu teman sekelasnya yang sudah berlalu meninggalkannya.

     Bella mengatur nafasnya dan duduk dipinggir lapangan bersama yang lainnya yang saat ini sedang mendengarkan instruksi dari Pak Arif untuk peraturan permainan estafet— sepertinya hari ini Bella benar-benar harus memanjakan kedua kakinya dengan lari. Bella memegang stik estafet dan bersiap untuk berlari ketika peluit dibunyikan lalu menyerahkannya pada temannya sekelasnya yang juga langsung berlari kembali menyerahkan stik estafet agar tim mereka menang.

"Untuk hari ini latihannya cukup dan hari Kamis mendatang pelajaran Bapak diganti dengan Biologi dan untuk Kamis minggu depan kita akan pengambilan nilai untuk estafet ini. Untuk timnya Bapak persilahkan kalian memilih sendiri, karna kalau Bapak pilihkan nanti kalian protes. Sekian dari Bapak untuk hari ini, masih ada waktu limabelas menit untuk kalian beristirahat sebelum kalian kembali ke kelas."

    Bella langsung berjalan kearah kamar mandi dengan santai setelah pelajaran olahraga berakhir dan langsung mengganti seragamnya yang sudah penuh dengan keringatnya, Bella tidak tahu apakah ia masih memiliki tenaga untuk berjalan kekantin karna saat ini Bella benar-benar membutuhkan air mineral.

"Bel Lo sakit?"

  Bella mengalihkan perhatiannya dari cermin menatap teman sekelasnya yang bertanya padanya.

MY BROTHER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang