AN: Kalau ada typo(s) tolong tag ya! Happy Reading ಥ‿ಥ
•
•
•Di Dunia ini tidak ada yang sempurna, kita hanya bisa sempurna ketika saling melengkapi satu sama lain dan bisa menerima kekurangan serta kelebihan.
•
•
•Nyeri. Rasa itu yang kini tengah dirasakan punggung Bella yang terbentur kuat loker besi berwarna putih dibelakangnya. Bella menggigit bibir menahan ringisan karna sakit yang dirasakannya. Bella tidak tahu apa yang dibuatnya hingga gadis dihadapannya dengan kedua temannya kini menatapnya dengan kilat marah, Bella bahkan tidak mengerti kenapa gadis didepannya seakan tidak puas dengan apa yang dilakukannya kemarin-kemarin terhadap dirinya.
Menghela nafas. Bella menatap datar Silvia yang kini mengangkat dagunya tinggi— seakan mencerminkan bahwa saat ini Bella tidak lebih rendah dibandingkan dirinya.
Mungkin jika saja Bella adalah dirinya sebelum berada di SMA Gemilang akan merasa takut dan gemetar karna tatapan yang dilayangkan oleh ketiga orang dihadapannya, akan tetapi semuanya berbeda sekarang— Bella sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi terlihat lemah lagi dan menyulitkan orang terdekatnya.
"Lo tuh seharusnya mikir! Dari awal udah gue peringatin kalau Lo jangan pernah sekalipun deket-deket sama Adelio dan Delvin! Lo kaya parasit yang terus nempelin mereka tau gak?!"
Bella sebenarnya sedikit merasa takut ketika mendengar teriakan dan mendapatkan tatapan mengintimidasi dari Silvia, akan tetapi Bella tidak ingin terlihat seperti pengecut yang hanya bisa berdiam diri.
"Kalau sekalipun Aku jadi parasit untuk mereka apa yang kalian pusingkan? Yang mendapatkan beban mereka bukan kalian!"
Bella rasa dirinya patut mendapatkan apresiasi karna semakin lama Bella semakin merasa bahwa semakin ada kemajuan dalam dirinya, ia tidak lagi merasa seperti gadis lemah yang selalu menerima segala jenis tindakan ke tidak adilan.
Silvia menggeram marah dan kembali mendorong Bella hingga mengenai rak yang berisi tisu toilet yang jatuh menimpanya. Tidak puas hanya melihat Bella yang meringis pelan Silvia menginjak kaki kanan lebih tepatnya tulang kering Bella dengan sepatunya tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Denger baik-baik! Dalam hitungan detik gue bisa buat hidup Lo hancur! Gue bisa minta Kepala sekolah sekolah untuk mengeluarkan Lo dari SMA Gemilang!" Ucapan Silvia benar-benar mengandung ancaman yang membuat beberapa teman sekelas Bella yang baru saja datang seketika membeku.
Siapa yang tidak kenal Silvia? Sedari awal Silvia memang menjadi primadona di Gemilang. Bukan hanya karna wajahnya yang cantik akan tetapi ia juga adalah salah satu putri satu-satunya dan kesayangan dari Henry; yang tidak lain adalah Kepala sekolah di SMA Gemilang. Meskipun banyak yang tidak menyukai dirinya karna sifatnya yang begitu angkuh dan sombong. Namun mereka tidak berani mengkritik secara langsung, bukan hanya karna takut mendapatkan hukuman dari pihak sekolah jika Silvia mengadukan, akan tetapi bisa saja yang berurusan dengan Silvia terancam angkat kaki dan gagal mewujudkan untuk menjadi salah satu lulusan dari SMA Gemilang yang terkenal karna reputasinya yang baik dan juga alumninya yang selalu berhasil. Meskipun belum pernah ada kejadian seperti itu sebelumnya, akan tetapi mereka lebih memilih bermain aman!Hukum alam memang seperti itu bukan? 'Kekuasan adalah titik awal dan akhir dari dunia.'
"Silahkan. Kalau Lo bisa melakukannya, Silvia."
Terkejut. Bukan hanya karna perkataan yang dilontarkan Delvin, akan tetapi juga kedua saudara Harrison sudah melanggar aturan karna telah memasuki kawasan yang hanya diperuntukkan wanita.
![](https://img.wattpad.com/cover/227689712-288-k558832.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER [END]
Fiksi Remaja🍃[ SELESAI BELUM DI REVISI!!!] Arrabella tidak pernah mengharapkan memiliki seorang yang melindunginya dan selalu ada untuknya di saat ia butuhkan, selain Mamanya yang selalu sibuk. 15 tahun hidupnya selalu diwarnai dengan putih diatas kertas...