•
•
•Bertengkar tidak selalu tentang bermusuhan.
•
•
•"Bella bilang begitu?" tanya Delvin serius. Hanya deheman yang dikeluarkan Adelio sebagai jawab.
"Sepertinya banyak yang harus dikerjakan," ucap Delvin. Adelio hanya mengangguk sebagai respon.
Delvin menatap kedepan dengan lurus dan berlalu meninggalkan Adelio yang menatap kakaknya dengan tatapan bingung. Apa Delvin akan menghilang lagi? Adelio mengangkat alisnya satu tidak percaya dengan apa yang Ia lakukan, mengkhawatirkan Delvin, toh lagipula Delvin sudah dewasa.
Punggung yang dibalut jaket hitam menghilang dibalik kegelapan yang tidak terkena cahaya dari tumblr dan juga lilin yang digunakan sebagai penerangan. Adelio menyandarkan punggungnya pada dinding memilih memperhatikan pesta yang masih berlangsung yang kini sedang diadakan Dance chair.
"Dimana Bella?"
Adelio memiringkan wajahnya kesamping dan menatap tajam Kenan yang kini juga menatapnya. "Bukan urusan lo! Buat apa cari, Bella?" ucap Adelio sengit.
"Bukannya gue yang seharusnya bilang 'bukan urusan lo', tiba-tiba narik Bella paksa dan—"
"Jangan pernah bermimpi untuk dekat dengan Bella! Kalau gak mau berurusan sama gue!" tekan Adelio tegas.
Kenan tersenyum smirk menatap Adelio dengan remeh. "Lo pikir Lo siapanya? Bukannya kita memang ditakdirkan untuk selalu berurusan?"
Adelio mengepalkan tangannya emosi, Kenan memang selalu bisa menjawab ucapannya. Adelio semakin menatap tajam Kenan dan berujar dengan nada yang tidak kalah tajam, "Lo bukan siapa-siapa Bella!"
"Lo juga bukan siapa-siapa untuk Bella," ucap Kenan tidak mau kalah.
"Gue kakaknya, dan Lo yang bukan siapa-siapa untuk Bella!" ucap Adelio tajam dan meninggalkan Kenan yang menatapnya datar.
"Kakaknya? Bukannya posisi kita salah?" ucapan Kenan membuat Adelio menghentikan langkahnya.
Adelio membalikkan tubuhnya dan mencengkeram erat kerah baju Kenan dengan emosi. "Apa maksud ucapan Lo? Jangan mimpi!"
"Mau buktinya?" tantang Kenan, melepaskan cengkraman Adelio dengan kasar. Kenan menatap Adelio remeh dan berucap dengan yakin, "Suatu saat gue akan buktikan siapa yang bukan siapa-siapa sebenarnya!"
Kenan meninggalkan Adelio dengan pikiran yang kosong. Apa yang dimaksud Kenan? Adelio menuju tembok tang tidak bersalah dengan kuat membuat buku jarinya berdarah tapi tidak diperdulikannya. Adelio menghela nafas mencoba mengatur emosinya, karna ia harus menemui Bella dan tidak ingin membuat adiknya berurusan dengan Kenan. Adelio melangkahkan kakinya menuju ruang Osis ruang dimana dirinya meninggalkan Bella karna emosi. Dan karna itu Adelio menyesalinya.
Adelio membuka ruang Osis pribadinya dan tidak menemukan Bella, yang ada hanyalah kekosongan dan kehampaan. Adelio menutup kasar pintu ruang Osis dan berlari mencari Bella sebelumnya menelponnya Delvin untuk membantu mencari Bella. Adelio menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya, pukul 11.15 malam itu artinya sekitar 45 menit lagi pesta akan ditutup dan seharusnya mereka sudah pulang saat jam 10. Mereka harus menemukan Bella lalu setelah itu pulang.
"Bella gak angkat telephone nya?" tanya Delvin saat berpapasan dengan Adelio.
Adelio menggelengkan kepalanya, menekan sekali lagi nomor Bella dan dijawab oleh suara operator untuk kesekian kalinya.
"Gue kelaintai 2 sedangkan Lo dilantai 1 cari Bella!" Perintah Delvin, disetujui Adelio.
Delvin menyusuri lantai dua yang tidak seramai lantai satu dan berjalan kearah kelas X MIPA 1; kelas Bella. Mungkin jika kesana Delvin bisa menemukannya, lagipula kemana perginya Bella? Delvin berteriak memanggil Bella sepanjang ia jalan dan hanya dijawab gema yang kembali padanya. Delvin menghentikan langkahnya dan menatap pintu masuk toilet yang tertutup padahal biasanya pintunya selalu terbuka. Delvin masuk kedalam tidak perduli jika nantinya ia terkena sanksi karna melanggar peraturan memasuki toilet siswi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER [END]
Teen Fiction🍃[ SELESAI BELUM DI REVISI!!!] Arrabella tidak pernah mengharapkan memiliki seorang yang melindunginya dan selalu ada untuknya di saat ia butuhkan, selain Mamanya yang selalu sibuk. 15 tahun hidupnya selalu diwarnai dengan putih diatas kertas...