F O U R T Y N I N E 🍃

712 58 13
                                    



Bisakah egois untuk kebahagiaan yang dirasakan kini?  Meskipun dengan cara menyakiti yang lainnya?



     Kenan menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Bella dengan lembut. Kenan mengurungkan niatnya untuk membangunkan Bella untuk makan malam, dirinya lebih memilih untuk membiarkan Bella tertidur dan menyelimuti adiknya. Kenan berbaring disamping Bella dan ikut memejamkan matanya. Dirinya akan makan nanti bersama Bella.

     Cahaya lampu yang silau membuat Bella harus memerjapkan matanya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya. Bella meraba nakas yang ada disampingnya dan mengambil ponselnya untuk melihat jam. Ternyata sudah tengah malam, pantas saja perutnya terasa lapar ingin diberikan asupan. Bella membalikkan tubuhnya kesamping, dirinya terkejut melihat Kenan yang kini tertidur tepat disampingnya dengan lengan tangan kanan yang menutupi matanya.

"Kenapa Ka Kanan tidur disini?" tanya Bella pada diri sendiri.

    Bella mengangkat bahunya acuh dan berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci muka. Saat keluar kamar mandi Kenan sudah bangun dan duduk di tepi rajang dengan rambut yang berantakan yang membuatnya terlihat seperti badboy.

"Kamu sudah bangun?" tanya Kenan yang diangguki Bella dengan ragu.

"Ayo makan malam, kamu juga belum makan dari siang," ucap Kenan sambil berdiri.

    Bella menatap jan dinding sekali lagi dan menatap Kenan sambil menunjuk jam. "Kita makan jam setengah satu?" tanya Bella ragu.

      Kenan menaikan sebelas alisnya dan ikut menatap jam. Ternyata dirinya tertidur hingga jan setengah satu padahal ia hanya berniat berbaring sebentar.

"Takut gendut?" tanya Kenan blak-blakan.

    Bella menggelengkan kepalanya. "Siapa bilang? Aku cuma nanya, lagipula kita mau makan apa jam setengah satu malam?" ucap Bella.

    Kenan tersenyum geli melihat respon Bella. Adiknya begitu menggemaskan. "Pakai jaket kamu, kita akan makan diluar sekalian jalan-jalan. Aku bosan makan rumahan," kata Kenan dan keluar kamar Bella.

      Bella mengangkat bahunya tidak perduli dan menuruti perkataan Kenan untuk memakai jaket. Tidak buruk untuk makan malam diluar, ralat makan pagi yang sangat pagi.

     Bella segera keluar kamar setelah selesai memakai jaket hitam. Kenan mengirimnya pesan untuk langsung ke luar rumah tanpa menunggunya, karna Kenan sudah menghidupkan mobil. Bella membuka pintu penumpang dan Kenan segera melajukan mobil sport hitamnya.

"Kenapa gak pakai motor?" tanya Bella penasaran, padahal biasanya Kenan selalu menggunakan motor jika Bella lihat.

    Kenan menatap Bella dengan senyum sebentar  lalu kembali memfokuskan pandangannya, dan menjawab, "Ini udah malam, kalau aku sendiri ya gak papa tapi sekarang aku sama kamu, mana mungkin aku bawa kamu pakai motor yang ada kamu sakit nanti."

      Bella hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan memilih untuk menatap keluar jendela. Jalan begitu sepi hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang.

"Kamu mau makan apa?" tanya Kenan memecahkan kesunyian.

    Bella memikirkan beberapa pertanyaan Kenan tapi tidak ada satupun makanan yang muncul di kepalanya. "Terserah," ucap Bella akhirnya.

"Hm, steik?" tanya Kenan.

"Aku gak terlalu suka steik," jawab Bella.

"Ketoprak?" tanya Kenan saat melihat tukang ke ketoprak.

MY BROTHER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang