awalan

64.6K 5.5K 38
                                    

HAPPY READING 💗

Jum'at, 09:00.
SMA Taruna Bhakti.

"Din" panggil Fidel

"naon" jawab Dinda tanpa menatap Fidel

"mau makan apaan, gue lagi baek mau traktir lo"
ucapnya sehingga Dinda langsung menatapnya

"serius lo? gue mau sushi tei sm sbucks ye"
jidat Dinda langsung di nyonyor dengan jari telunjuk Fidel

"sinting lu, ini disekolah. yodah dah ntar pas balik aje"

"YES WOHOO!" Dinda berdiri sambil merentangan tangannya

"duduk bego malu-maluin amat"

"bodo, tapi del. menurut lo bagusan mana? gue mau nabung" Dinda menunjukan layar hp nya yang berisi beberapa foto helmet.

"agv aja biar kembaran sama gue" jawab Fidel dengan enteng

"pala lo meledak, mahal nyot kalo lo mau beliin mah ga napa dah ikhlas aku tu"

"ya ntar pas lo ultah"

"DIH?! LO SERIUS?! YAMPUN ALHAMDULILAH GUE DAPET TEMEN SEBAIK SPIDOL DAN SEKAYA SPIDOL" spidol adalah panggilan Dinda kepada Fidel.

"bacot, minggu mori ga?" kesal Fidel

"lah gaskeun, makasi ya anak mommy Naya" Dinda langsung memeluk sahabatnya itu.

waktu menunjukan pukul 11.30, dimana semua siswa sudah jam nya pulang sekolah. kini Dinda dan Fidel ada di parkiran untuk mengambil mobil untuk ke mall terlebih dahulu karna Fidel ingin mentraktir Dinda.

"ayo Din" ajak Fidel dan kemudian Dinda masuk ke mobil minu cooper milik Fidel.

Fidel merupakan anak dari CEO, iya .. Daddy nya Fidel merupakan salah satu CEO di perusahaannya yang udah terkenal. jadi wajar jika Fidel punya apa yg dia mau, tapi dia bukan tipe orang yang sombong melainkan dia sangat sederhana. Papi Dinda juga seorang CEO, bedanya perusahaan papinya Dinda tidak sebesar perusahaan papinya Fidel. keluarga Dinda dan Fidel pun juga dekat, ya karna Fidel dan Dinda. walaupun Fidel seorang nonis tapi keluarga Dinda sangat welcome kepada keluarga Fidel, begitupun sebaliknya.

12:45.
Mall Grand Indonesia.

"del"

"ha"

"ke berskha dulu yuk, mau ada yang gua beli"

"yodah"

setelah dari Berskha, Fidel dan Dinda langsung ke sushi tei untuk makan siang. setelah mereka makan .. mereka ke sbucks untuk nongkrong sebentar.

"mas grande java chip frap no whip cream 1. grande carramel macchiato 1. sama dark choco cake" ucap Fidel, dia tau minum kesukaan Dinda kalo kesini

"atas nama siapa kak" kata pelayan.

"Dinda sama Fidel" ucapku

"thanks ya del, gua cari bangku dulu"

mereka berdua asik minum sambil ngobrol.

"lo mau ambil mana din" tanya fidel

"itb atau unpad, itupun klo dapet" jawab dinda sembari menyuap cake nya

"jurusan?"

"psikologi atau bisnis" jawab Dinda.

"iya dah iya yg pinter mtk"

kemudian Dinda melihat seseorang yang tak asing baginya. itu angga bukan sih?
Fidel yg menyadari Dinda hanya diam lalu dia menuju titik fokus matanya Dinda

"jhaelah liatin sape si lu" goda Fidel

"itu kyk si Erlangga ketua geng REVAGOS bukan sih?" ucap Dinda tanpa melihat Fidel

"hah? mana?"

kemudian pria yang dari tadi Dinda liat itu keluar toko dan hilang ntah kemana, lalu Dinda mengangkat telpon dari seseorang.

"assalamualaikum, kenapa?" kata Dinda sambil minum minumannya

"dimana dek?" suara cowok

"siapa?" bisik Fidel

"bang Galih" jawab Dinda dengan pelan

"di GI, kenapa?" jawab Dinda kepada abangnya

"ohh kaga, tadi mami nyariin kamu"

"iya iya bentar lagi pulang" jawab Dinda terpaksa

"sama siapa disana? mau dijemput?"

"sama Fidel, gausah aku bareng Fidel aja" jawab Dinda sambil melihat Fidel yang memainkan hpnya

"yaudah, mending kamu kabarin mami gih"

"ya, assalamualaikum" Dinda mematikan telpon.
"bentar ye del, ribet anak strik gini" lanjutnya

"assalamualaikum mih, nyariin aku?" ucap Dinda dengan santai

"kamu dimana nak?"

"di mall sama fidel, ini bentar lagi mau pulang. mami mau dibawain apa?"

"gau- beliin gua jco dek ntar gua gantiin" itu suara bang Gilang yang tiba2 muncul

"idih males, punya mobil beli ndiri" jawab Dinda sambil mencibik

"nak, mami titip jco juga" Dinda langsung menghela nafas

"iya mih iya, yaudah aku beli dulu, assalamualaikum" Dinda kemudian mematikan telfonnya.

💗💗💗

15.30
Rumah Dinda.

"assalamualaikum, Dinda pulang" ucap Dinda dengan semangat

"asik, mana titipan gua sama mami?" tiba2 bang Gilang muncul.

"nih" Dinda mengasih kantung belanjaannya

"makasih ye, mami lagi di kamar" ucap Gilang

kemudian Dinda masuk kekamar untuk bersih-bersih dan tak lupa sholat ashar. setelah sholat Dinda turun ke bawah dan melihat mami dan bang Gilang sedang makan jco di depan tv

"aku ga dibagi?" Dinda duduk dibawah, tepat disamping kanan kaki maminya

"nih, udah mami siapin" Dinda mengambilnya lalu ikut asik makan sambil menonton tv.

tiba waktu magrib, Gilang menjadi imam untuk mami dan adiknya dikarenakan papi dan bang Galih belum pulang dar kantor. setelah sholat magrib, Dinda membantu maminya membuat makanan untuk makan malam.

"assalamualikum" suara pak Agung sambil membuka pintu dan dijawab oleh Dinda dan bu Nadya di dapur

"mami mana bang" tanya pak Agung kepada anak keduanya itu

"di dapur pih" jawab Gilang sembari menyalimi tangan ayah kandungnya

"assalamualaikum" itu suara bang Galih

"waalaikumsalam" jawab Dinda sembari membawa air putih untuk bang Galih dan Papi.
"nih minum dulu" lanjutnya kemudian ia menyalimi tangan pak Agung

"wih donat siapa nih, kayaknya enak" goda bang Galih

"PUNYA AKU JANGAN DIMAKAAANN" jawab Dinda sambil teriak dari dapur kemudian dia keluar membawa 2 donat untuk pak Agung dan bang Gilang. "nih, ga boleh ambil-ambil punya orang"

"hehe makasih cantik" jawab bang Galih kemudian makan donatnya

Dinda duduk dibawah, disamping kaki bang Galih. "ini siapa yg beli dek" tanya pak Agung

"Aku dong, emang siapa lagi? mas Gilang? nyenye" ucap Dinda yang menjaili Gilang

"anak pintar" seraya pak Agung mengusap kepala putri satu satunya itu.

——————————————————————

HOLA !
ini naysil heheh .. maaf ya kalo bahasanya kasar dan kurang baik. soalnya masih belajar huhu ..
kalian jaga kesehatan yaaa .. lov uuu

Ikhwan untuk Dinda. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang