di kawal

23.5K 3.1K 117
                                    

HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️

💗💗💗
18:17
Rumah Dinda

sekarang adalah malam minggu, besok Dinda akan menjalani akad pernikahannya dan resepsi. jantung berdebarnya Dinda tidak henti dari tadi pagi, sejak umi Dini dan pak Dimas datang untuk bersilahturahmi dan memastikan semuanya siap, jantung Dinda makin menjadi-jadi. kini dirumahnya sudah ada tante Manda, om Candra, Raisa, aki dan ninik, Galih dan Najla. yang cowo di teras rumah sedang ngobrol dan membahas masa lalu Dinda, di dalam malah sibuk ngegodain Dinda yang lagi tegang.

"Din, doa yang teteh kasih tau itu sudah hafal?" tanya Najla

Dinda hanya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal itu, "hehe belum teh"

"semoga Angga bisa nuntun kamu baca doa itu ya" ucap Najla sambil tersenyum

"emang itu doa apa teh?" tanya polos Dinda

"kamu gatau?" tanya Najla dan dijawab gelengan oleh Dinda, Najla tersenyum melihat adik iparnya yang polos itu "nanti juga bakal tau"

Dinda diam mendengar omongannya Najla, bu Nadya mengeluarkan puding coklat yang disukain Dinda, Gilang, dan Galih. Dinda yang melihat itu langsung mengambil piring kecil dan sendok kecil untuk mengambil pudingnya.

tiba Gilang masuk saat Dinda hendak menyuap pudingnya, "dih dih, kok ga bagi"

"ambil sendiri" ketus Dinda lalu memakan pudingnya

JDARRR!!!

suara petir membuat semua orang kaget, Raisa langsung lari memeluk Gilang dan mengumpat di dadanya. "mau hujan, mendung banget" ucap pak Agung sambil mendorong kursi roda yang diduduki aki

"masuk aja, tutup pintunya lih" suruh bu Nadya kepada Galih

setelah semua yang diluar pada masuk, Galih menutup pintunya dan jendela. tak lama hujan datang sangat deras, anginnya sedikit kencang, sehingga pot bunga dirumah Dinda ada yang jatuh. Dinda bolak balik ke dapur dan lantai 2, mematikan listrik kulkas, lampu, ac, dan lainnya.

"udah Din?" tanya tante Manda

"udah tan" Dinda kembali duduk disamping Gilang, diatas karpet yang lumayan tebal. alangkah baiknya duduknya diatas karpet atau alas apun saat hujan, mungkin agar lebih terjaga aja. itu sudah dibiasanya di keluarga Dinda

"ica mau puding?" tanya Dinda melihat Raisa yang mengumpat

"takut anty" lirihnya

"ada uncle disini sayang" ucap Gilang dengan lembut sambil mengelus rambut Raisa

"yaudah ica mau anty"

Dinda tersenyum lalu menyuapi Raisa puding coklat dengan vla vanila, "aaa juga dong" ucap Gilang. lalu Dinda menyuapi abangnya yang manja itu, "uncle kaya anak kicil" ucap Raisa yang membuat semua orang tertawa.

"tau lang, ambil sendiri aja" ucap tante Manda yang sedang makan puding coklat juga

"sebelum Dinda bener-bener sah jadi istri teman Gilang sendiri, biarin Gilang disuapin terakhir kalinya" ucap Gilang

Ikhwan untuk Dinda. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang