HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️
jangan lupa vote!setelah sampai di apartement, Angga langsung membawa Dinda ke atas dan meniduri Dinda di kasur. Dinda masih terus meringis kesakitan di perutnya.
"sakit banget hum?" tanya Angga dan dijawab anggukan oleh Dinda
"ke rumah sakit ya" ucap Angga
"gamauu" rengeknya
"yaudah minum obat"
"gamau bii" jawab Dinda
"kalo kamu gamau semua gimana mau hilang sakitnya?" tegas Angga yang masih terlarut emosi kepada Melda
"hikss galak!" bentak Dinda, ia membalikan tubuhnya dan memunggungi suaminya
Angga langsung memeluk Dinda dari belakang, "sayang maaf maaf"
"sana hikss" Dinda berontak tapi Angga mengeratkan pelukannya
"maaf sayang, tadi masih kebawa emosi. maaf ya, sini aku usapin perutnya" ucap Angga
Dinda menepis tangan Angga dan menutupi perutnya dengan tangannya, "hikss sakitt" lirih Dinda
Angga diam, ia paksa untuk masukin tangannya kedalam baju istrinya dan Dinda pasrah, "kalo satu jam masih sakit, aku bakal telpon dokter"
"jangan" gumam Dinda
"ga nerima penolakan" tegas Angga lalu mencium pundak Dinda
selama 30 menit lebih Angga masih setia mengusap perut Dinda, sedangkan Dinda sudah tertidur dari lima belas menit yang lalu karna rasa sakitnya sudah mengurang. Angga perlahan membalikan tubuh istrinya lalu membuka jilbab yang Dinda pakai.
"jangan sakit sakit ya hum, ga kuat aku liat kamu kayak kemarin, cukup kemarin aja" gumam Angga sambil merapihkan rambut Dinda
💗💗💗
10.00
Pengadilankini Dinda diam di dalam mobil ditemani oleh Najla, ia sama sekali tidak mau masuk walaupun sudah di paksa, kejadian kemarin membuat dirinya takut walaupun masih di dalam mobil. Dinda hanya bisa melihat lewat vidio call dari hp Najla yang terhubung langsung ke hp Galih yang berada di dalam.
"lama" lirih Dinda
"sabar Din" ucap Najla
"takut teh"
"nanti kalo kamu mau buka suara, abang pasti kasih hpnya ke hakim" jelas Najla
"iya kah?"
"iya Din" jawab Najla
Najla menaruh hpnya di selipan kursi, keduanya sama sama sedang melihat ruangan pengadilan. di depan ada Angga, Harsya dan Melda. di belakang ada keluarga Dinda, Angga, Fidel dan Tristan yang siap menjaga. Dinda melihat perdebatan antara kedua pihak, terdengar juga suara pak Endi yang justru sengaja membiarkan anaknya di penjara.
"teh udah aku gamau liatnya hikss" tangisan Dinda yang tertahan itu pecah
"iyaiya sebentar" ucap Najla sambil mengusap punggung Dinda
"aa, matiin a. dinda gamau liat lagi" ucap Najla
"iya, assalamualaikum" ucap Galih dari vidio call
"waalaikumsalam" jawab Najla
"hikss"
"tenang Din, semua akan adil untuk kamu" ucap Najla lalu memeluk Dinda
1 jam berlalu, Dinda tertidur di pundak Najla karna lelah menangis. akibat tabrakan kemarin, dirinya jadi gampang lelah, pusing, dan nyeri sedikit di perutnya. tak lama semuanya pun keluar, Najla membuka kaca mobilnya dan melambaikan tangannya kepada yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhwan untuk Dinda. (END)
RomanceDinda Ausarta, gadis cantik yang selalu di perlakukan sebagai ratu oleh kedua abangnya, sedikit tomboy, dan tidak pernah berpacaran ataupun bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Semenjak ada Najla, semuanya berubah, ia lebih memilih menyibukkan d...