selamat 20 tahun om

23.9K 2.4K 111
                                    

💗💗💗
4 bulan berlalu ...

kehamilan Dinda sudah memasuki 7 bulan, hasil usg memperlihatkan bahwa cebong pertama mereka adalah perempuan dan itu sangat membuat Dinda senang karna Angga kalah dalam pemilihan perempuan atau laki-laki.

kini jam menunjukan pukul 23:45, besok adalah hari ulang tahun Angga. Dinda bangun di tengah malam untuk membuat surprise suami tercintanya, ia membeli kue tadi siang dan ia umpatkan di kulkas. turun dari kasur perlahan agar Angga tidak bangun, setelah itu ia juga membuka pintu dengan pelan.

"huh aman" guman Dinda

Dinda segera ke dapur lalu mengambil kue nya dan menyalakan lilin, ia tersenyum melihat kue itu. kue coklat ke sukaan Angga dengan tulisan ' barakallah fii umrik abi ' . setelah itu Dinda bawa ke kamar dan mematikan lampunya.

"sayang" Angga terbangun saat lampunya mati

"happy birthday to you"

"mi?" panggil Angga

Dinda mendekat kepada suaminya dan terus melantunkan lagu itu, "happy birthday to you, happy birtday happy birthday, happy birthday biba"

Angga tersenyum, "gemes"

"tiup dulu lilinnya" ucap Dinda

Angga meniupnya seketika kamar mereka benar-benar gelap, Angga bangkit lalu menyalakan lampunya kembali dan duduk lagi bersama istrinya.

"udah jam berapa ini mi" ucap Angga yang masih terlihat mengantuk

"hehe maaf, kan surprise"

"bisa besok sayang"

"ihh aa mah!"

Dinda menaruh kue nya di meja, ia tangkup pipi suaminya itu dan ia kecup bibirnya lama, "selamat bertambah umur biba, nahkoda kapalku menuju jannah. semoga kamu panjang umur, sehat selalu, rezeki kita selalu lancar, jadi lebih dewasa lagi, udah mau punya anak satu jangan manja manja"

"terimakasih humairahku, tapi masalah manja gabisa deh kayaknya" ucap Angga

"kenapa tuh?"

"karna kamu, kamu surgaku, kamu tempat aku untuk kapan pun itu, kamu penumpangku satu-satu nya yang aku antar ke surganya Allah bersama" jawab Angga

Dinda mendelik geli, ia cubit tangan suaminya itu, "gombal"

"emang kalau aku manja sama yang lain boleh?"

"ya ngga lah! awas ya kamu gitu" ucap Dinda dengan kesal

"nah yaudah, manja sama kamu aja"

Angga memeluk istrinya tapi terasa tidak seperti sebelumnya, pelukan itu terhalang perut besarnya Dinda. "udah gabisa peluk dempet dempet hum"

"kasian, sabar ya ... dua bulan lagi"

"lama" lirih Angga

"ga boleh gitu, kamu gamau ucapin makasih sama anak kamu hm?"

Angga tersentak kaget, ia melepaskan pelukannya dan mendekatkan wajahnya ke perut istrinya, "terimakasih ya anak abi"

"sama-sama abi, selamat ulang tahun" ucap Dinda dengan suara seperti anak kecil

Angga kembali memeluk istrinya dan anaknya, "kalian berdua gaboleh tinggalin abi ya"

"iya abi" ucap Dinda

"taruh lagi gih kue nya"

"kamu aja" melas Dinda

"dih, dasar"

Ikhwan untuk Dinda. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang