lamaran & seseorang ?

36.4K 4K 14
                                    

Fidel Pov On

"emm ka Tristan makasi ya udh anterin pulang"
ucap Fidel sambil menunduk dengan helm yang masih nempel dikepalanya

"iya sama sama cantik" gemas Tristan lalu mengelus puncak helm itu

"mau masuk dulu ka?" tawar Fidel

"gausah, gua langsung balik aja. mau ke gereja sekalian" Tristan menaiki motornya lalu memasang helmnya

"yaudah, hati-hati ka" Fidel membukan helmnya saat Tristan memakai helmnya

Tristan membalas senyuman Fidel, mereka sama-sama nonis dan sangat cocok sekali. Tristan itu anak satu geng dengan Angga tapi dia sendiri gatau kalau Angga pindah

Fidel Pov Off

💗💗💗
(satu bulan kemudian)

15:45
Rumah Dinda

kini keluarga Dinda tengah bersiap untuk kerumah teteh Najla, bang Galih akan mengkhitbah teh Najla setelah kurang lebih 2 minggu ta'aruf.

"bang ayok" suara bu Nadya memanggil anak pertamanya itu

"iya mih, ayok" Galih pun turun dari kamarnya

"ih apa sih berantakan gini" ucap Dinda melihat rambut abangnya yang bagi dia kurang rapih laku dia membenarkan rambutnya itu

"dah lets goo!"

mereka semua langsung jalan ke rumah Najla sesuai dengan perjanjiannya. Galih duduk didepan bareng papih dan Gilang duduk dibelakang sendirian

"aku ga sabar mau liat secantik apa teh Najla euy" ucap Dinda yang memulai topik dikala keheningan

"nanti kamu belajar agama sama Najla ya" balas Galih

sekarang mereka semua sudah berada di kediaman Najla, keluarga Dinda disambut hangat dengan keluarga Najla sampai akhirnya mereka mulai saling bahas membahas.

"baiklah nak Galih, saya terima khitbah mu tapi tunggu jawaban dari Najla juga ya. umi panggilkan Najla untuk keluar" suruh pak Haryo, abi dari Najla

Dinda yang begitu antusias ingin sekali melihat Najla secantik apa sampai bisa abangnya mengkhitbahnya, tak lama kemudian Najla keluar sambil menunduk dituntun oleh uminya.

"salim dulu nak" ucap umi Tati

Najla salim dengan bu Nadya dan pak Agung tanpa bersentuhan, kemudian Gilang dan Dinda.

"masyaallah .. bang bidadari nemu dimana dah" Dinda melongo melihat wajar bersihnya Najla dan mulutnya melontarkan kata2 itu sampai semua orang yang berada disitu mendengarnya dan terkekeh karna kelakuan Dinda

"heh bocil mulutnya diem" bisik Gilang dan otomatis Dinda menutup mulutnya "emm maaf kebablasan hehe"

"jadi gimana, kamu mau menerima khitbahnya nak Galih?" ucap umi Tati dan dibalas anggukan oleh Najla

Dinda dan Gilang yang mengetahui itu langsung saling tatap-tatapan dan langsung tos-an, waktu sudah menunjukan waktu magrib, yang laki-laki sholat di masjid dan yang perempuan di rumah saling bergantian.

setelah sholat magrib mereka menentukan tanggal pernikahan mereka lalu berpamitan pulang, dijalan Dinda meminta untuk makan di mall saja mumpung keluarganya lagi lengkap gini.

kini mereka ada di salah satu restoran di dalam mall untuk makan malam.

"cie nikah cie" goda Dinda sambil mencolek lengan Galih

"kenapa emgnya klo mau nikah? kamu iri? mau nikah juga?" balas Galih dengan tatapan yang datar

"idih sorry ya aku masi kicik" ejek Dinda

setela makan dan sedikit berbelanja, mereka akhirnya pulang ke rumah. Dinda membantu membereskan belanjaan maminya tadi dan Galih, Gilang sedang ngobrol dengan papinya di ruang keluarga.

selepas semuanya beres, mereka masuk ke kamar masing-masing untuk bersih-bersih dan tidur, tapi tidak dengan Dinda. ia masih harus belajar dulu karna besok ada ulangan harian disekolahnya.

💗💗💗

06.19
Rumah Dinda

pagi ini mereka semua beraktifitas masing-masihg, Galih pergi ke kantor dengan pak Agung dan Gilang mengantar Dinda ke sekolah dulu baru ke kampus.

"mamii aku jalan ya, assalamualikum" Dinda lalu salim kepada bu Nadya

"Gilang juga mi, assalamualaikum" Gilang mencium lembut tangan maminya

"waalaikumsalam, belajar yang benar nak" ucap bu Nadya sembari melambaikan tangannya ke mobil anaknya itu

"OKE MII" teriak Dinda dari dalam mobil

06.45
SMA Taruna Bhakti

"DINDOT" teriakan suara perempuan dari belakang, ya siapa lagi kalau bukan Fidel

"apa spidol sayang" Dinda menggandeng tangan sahabatnya itu

Dinda sering banget bergandengan dengan Fidel, sejak kecil Dinda ga pernah lepas gandengan dari maminya. pernah saat kecil ia lepas gandengan maminya, ntah kemana dan dia bingung mencari sambil menangis. dan Fidel tau traumanya Dinda itu jadi dia tidak menolak ketika Dinda menggandengnya.

"baik anak-anak, ini soal untuk ulangan hari ini. kerjakan dengan benar dan tidak mencontek."
ucap bu Audi guru biologi.

"bismillah" ucap Dinda sebelum mengerjakan tugasnya

anak murid dikelas Dinda sangat pintar, maka dari itu Dinda sungguh sungguh belajar untuk masuk itb.

09.15
Kantin

"del lo inget ga sama Angga? Erlangga anak geng REVAGOS itu" ucap Dinda sembari makan cilok mang Dadang

"oh inget, kenapa?" balas Fidel

"dia kyk ilang gitu ga sih? biasanya slalu ribut sama anak sini" ucap Dinda

"oh iya baru sadar, kemane ye tu anak" Fidel menatap Dinda

"pas kita ke sbucks waktu lo traktir gue, gue liat dia tapi lo ga liat karna dia keburu pergi" jawab Dinda sambil bisik-bisik

"lo serius?" tanya Fidel yang serius menatap Dinda

"iya, tapi gue gatau itu beneran dia atau bukan." kata Dinda

"lo gimana sama Tristan?" ledek Dinda

"apaan si Tristan mulu" Fidel langsung mendatarksn mukanya

"cie di anter pulang cie" goda Dinda sambil mencolek dagu Fidel

"Din diem atau gue timpuk?" ancam Fidel

"iya ampun nyai, dah gue mau buang sampah"
Dinda keluar kelas untuk membuang sampahnya sembari melihat lapangan yang ada anak basket disana
——————————————————————
Hola!
aku lagi ngebet update hehe, mumpung otaknya lagi lancar .. kalian jaga kesehatan ya , minum vitamin dan madu biar imunnya terjaga.

Ikhwan untuk Dinda. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang