HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️07:44
Masjid Darussalamkeluarga Dinda sudah sampai duluan karena posisinya Dinda harus ada di lantai dua masjid, dimana itu tempat sholat para kaum hawa dan kaum adam ada di bawah. Dinda masuk ke masjid disambut hangat oleh pemilik WO bagian di masjid ini, masjid ini memang sering dipakai untuk pernikahan tapi ketika dipakai untuk sholat, kebersihannya tetap terjaga.
"masyaAllah mih, ini bagus banget" ucap Dinda
"ini semua calon suami kamu yang nyusun, belum seberapa sama gedung resepsi mu nak. mami bangga punya calon menantu seperti Angga, bukan karena harta. cara dia menjadikan kamu seorang ratu itu yang mami banggakan" ucap bu Nadya sambil mengelus pipi putrinya
"ayo naik, kita harus diatas. ga boleh disini karna ini khusus laki-laki" ucap bu Nadya
lalu Dinda naik keatas di tuntun oleh bu Nadya, dibelakang ia dibantu para karyawan WO untuk membantu mengangkat gaun yang Dinda pakai. sampai diatas Dinda melihat sekitar, wangi, bersih, terdapat karpet tebal dan ada 3 bantal untuk duduk dan didepannya ada layar untuk menampilkan berlangsungnya akad.
tak lama Dinda diberitau bahwa keluarga & pengantin pria sudah sampai, jantung Dinda semakin tidak karuan. Dinda terus menunduk tidak berani menatap layar, "jangan nunduk terus Din, lihat calon suami kamu tuh" ucap Najla sambil menyenggol lengan Dinda. Dinda memberanikan diri menatap layar, disana Angga sama keluarga nya baru memasukin area masjid.
"ka Gilang, Dinda dimana?" tanya Fidel yang masih dilantai 1, ia memakai dress sesuai dresscode acara tersebut yaitu abu-abu
"ada diatas, temani dia del" jawab Gilang. Lalu Fidel naik ke atas, benar saja Dinda ada disana. sedang duduk dan banyak keluarganya di belakang.
Fidel mendekati Dinda dengan badan sedikit membungkuk untuk menghormati yang lebih tua, "dor". Dinda sontak kaget dan menoleh ke samping, "astagfirullah lo mau gua gajadi nikah karna jantungan?" gumam Dinda pelan
"ya kaga lah, makanya jangan tegang. btw, Angga cakep bener dah" ucap Fidel
"brisik, pusing gue degdegan"
"Din, teman mu?" tanya Najla
"eh iya teh, del kenalin. istrinya bang Galih"
"Fidel" ucap Fidel sambil mengulurkan tangannya
"Najla" Najla menjabat tangan Fidel dan tersenyum balik padanya. Najla bangkit dan memilih duduk dibelakang Dinda, ia sudah merasa Dinda aman jika ada sahabatnya
Dinda sedang mengobrol dengan Fidel dan Dinda menggengam tangan Fidel agar Fidel bisa mentransfer ketenangan kepada Dinda. tak lama ada seseorang langsung memegang bahu Dinda, "astagfirullah eh- .. masyaAllah Dinda" ternyata Naya. Naya langsung menangkup pipi Dinda dengan mata yang tidak menyangka "sumpah demi Allah, kamu kayak bidadari Din. ga boong deh aku kali ini"
"astagfirullah, istigfar Nay!" ucap Dinda dengan tegas karena dibuat kaget lagi
"astagfirullahaladzim, ya maaf atuh abisan aku ga pernah liat kamu seanggun ini. ih beneran ini mah .. cocok banget udah ah sama ka Angga" ucap Naya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhwan untuk Dinda. (END)
RomanceDinda Ausarta, gadis cantik yang selalu di perlakukan sebagai ratu oleh kedua abangnya, sedikit tomboy, dan tidak pernah berpacaran ataupun bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Semenjak ada Najla, semuanya berubah, ia lebih memilih menyibukkan d...