09:46
Masjid DarussalamDinda sudah memasang cincin pernikahannya,begitu juga dengan Angga. foto akad, keluarga dan kawan-kawan pun sudah, kini mereka semua akan pindah ke gedung resepsi. Angga tidak berhenti menggenggam tangan mungilnya Dinda, takut istrinya hilang mungkin.
"Din, Ga. ayo kita pindah" ucap bu Nadya
Dinda berjalan dengan gaun belakangnya dibantuin karyawan WO, Dinda tetap Dinda, di pernikahannya pun dia memakai sneakers bukan heels seperti pengantin pada umumnya, seserahan yang dibawa Angga juga ada sneakers impian Dinda, bahkan Angga sengaja membeli dengan warna yang sepasang.
"ka, aku mau pakai sepatu dulu" ucap Dinda kebingungan cara memakai sepatunya
"saya pakaikan" Angga berlutut dan memakaikan sepatunya Dinda
"makasih ya" ucap Dinda sambil tersenyum manis
"sama-sama" jawab Angga lalu menggenggam tangan Dinda
"mas, mba. mau jalan-jalan dulu ga? sekalian jadiin vidio clip buat pernikahan kalian dan mumpung banyak anak motor disini" ucap fg & vg
Angga menatap Dinda, takutnya Dinda malah kecapean, "mau?" tanya Angga dan dijawab anggukan oleh Dinda
"mauu" ucap Dinda dengan girang
"umi, mih Dinda jalan-jalan dulu ya" ucap Dinda yang berpamitan
"iya, hati-hati. ga, jangan ngebut ya" ucap umi Dini
lalu Dinda dituntun masuk kedalam mobil Angga, Angga membuka bagian atas mobilnya agar vg bisa bebas merekam mereka berdua. Angga memberika kaca mata hitam yang sengaja ia bawa dua. "lucuu" Dinda memakai kaca matanya
"cantik" ucap Angga sembari menatap muka Dinda
"kaa" Dinda menatap Angga balik
"pipi kamu merah, kenapa?"
"eh? serius?" Dinda langsung menutupi pipinya
"kenapa ditutupin, kan saya mau lihat cantiknya istri saya" ucap Angga sambil tersenyum
"kaaa! udah ah nanti malah tambah merah" ambek Dinda
tiba anak REGAVOS mengklakson motornya agar semuanya mulai berjalan, Angga langsung melajukan mobilnya dan menggenggam tangan Dinda. jika Dinda tak punya rasa malu, dia bisa saja betingkah seperti dia dirumah ketika mendapat chat dari Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhwan untuk Dinda. (END)
RomanceDinda Ausarta, gadis cantik yang selalu di perlakukan sebagai ratu oleh kedua abangnya, sedikit tomboy, dan tidak pernah berpacaran ataupun bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Semenjak ada Najla, semuanya berubah, ia lebih memilih menyibukkan d...