mami marah

32.5K 3.1K 61
                                    

HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️
selama sarapan, Angga hanya diam, ia bersalah dan bu Nadya terus memarahinya, wajar jika seorang ibu marah karna putrinya tidak dijaga baik-baik. Dinda ikut diam, dia menggenggam tangan Angga, mereka makan sepiring berdua. pak Agung hanya menggeleng melihat istrinya yang terus menomel pagi-pagi hanya bisa menggelengkan kepala, sedangkan Gilang hanya fokus dengan sarapannya.

"mih udah dong" ucap Dinda

"coba aja kamu ga buru-buru, masuk rumah sakit lagi nanti Dinda" ucap bu Nadya dengan tegas

"mih!" tegas Dinda

"kamu nih ya udah berani sama mamih" ucap bu Nadya

"mih mih udah" ucap pak Agung

"anak kamu tuh pih, mulai songong ngelawan orang tua" ketus bu Nadya

Angga bangkit dari duduknya, keributan ini karna ulahnya. ia mendekat kepada bu Nadya dan berlutut di samping bu Nadya duduk sambil menunduk. Angga mulai menatap bu Nadya tanpa ditatap balik oleh mertuanya.

"maaf mih, ini gara-gara saya. saya yang ga becus jagain putri mami, maafin saya mih" lirih Angga

"nak sudah sudah" ucap pak Agung disebelahnya

"maafin saya mami papi" gumam Angga sambil menunduk

"ka Angga ga salah! Dinda yang belum memberitau penyakit Dinda, ka Angga udah jagain Dinda dengan baik mami. kalo dia tadi ga langsung matiin AC mobil, baru Dinda masuk rumah sakit lagi. tapi dia langsung matiin AC dan menutup semua AC mobil!" jawab Dinda sambil menatap bu Nadya

"cukup!" tegas Gilang

"udah dong, ini masih pagi. sarapan dulu yang benar, kasian perut Dinda kosong" ucap pak Agung

"tadi kalau asma Dinda ga kambuh, Dinda beliin bubur kacang hijau kesukaan mami dulu tapi keburu asma Dinda kambuh!" Dinda bangkit dari kursinya lalu kembali ke kamarnya begitu saja.

Angga melihat Dinda pergi, ia mengecup tangan bu Nadya. "maafin saya mih, maafin gegara saya, Dinda jadi melawan mami, maafin saya pih, bang. saya mau samperin Dinda dulu" Angga bangkit dan berjalan

"Angga, bawa ini. bujuk Dinda buat makan" ucap Gilang sambil memberi piring bekas mereka berdua makan yang belum dimakan sama sekali dan segelas air.

"makasih bang" Angga mengambil gelas dan piringnya lalu naik ke atas

sementara bu Nadya masih diam dan menunduk, ternyata dia salah paham, sudah menyakiti anaknya dan menantunya. pak Agung juga mengingatkan bu Nadya agar mengontrol emosinya.

TOK TOK TOK

"hum" panggil Angga

"mau serindiri" ucap Dinda dari dalam

"saya ga boleh masuk?" ucap Angga

Dinda menghela nafas, "masuk terus kunci pintunya" ucap Dinda

Angga masuk, melihat Dinda meringkuk dibawah kasur. ia menaruh piring dan gelasnya di nakas lalu menutup dan mengunci pintunya, setelah itu ia langsung memeluk istri kecilnya yang menangis dibawah.

"hush udah sayang" ucap Angga sambil menenangkan Dinda

"hiks .. maafin aku" ucap Dinda ditengah-tengah tangisannya

"kamu ga salah hum, udah ya" Angga mengelus punggung Dinda

Dinda membalas pelukan Angga, Angga membiarkan istrinya menangis di pelukannya. "maafin mami juga udah marahin kamu hiks"

Ikhwan untuk Dinda. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang