HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️setelah Dinda asik ngobrol di grup, ia dapat chat dari seseorang.
calon imamku🙈
"kata umi, undangannya udah jadi?""Alhamdulilah iya"
"Alhamdulilah, antum mau bagiin kapan?"
"besok sama Fidel"
"berdua aja?"
"iya ka"
"oke deh"
setelah itu Dinda bergegas mengganti mukenanya dengan khimarnya, ia sudah dipanggil bu Nadya karena umi Dini sudah mau pulang. ia langsung turun ke bawah menyamperi kedua orang tersebut di ruang tamu.
"umi pamit dulu ya neng" ucap umi Dini
Dinda mencium tangan umi Dini dan membiarkan umi Dini mencium keningnya. "umi pulang ke Bandung lagi?" tanya Dinda
"iya nak, besok umi pulang. tapi nanti kita kesini lagi" jawab umi Dini lalu mengelus pipi Dinda
"ah gitu, oke umi" jawab Dinda
setelah umi dan pak Dimas pulang, Dinda membereskan meja nya dan mencuci gelas yang habis dipakai, setelah itu ia kembali ke kamarnya untuk mengambil spidol (bukan fidel ya ges, tapi emang spidol kecil). lalu ia kembali turun bersama hp dan undangan yang tadi ia bawa ke kamar.
"Din, bantu tulisin nama namanya" ucap bu Nadya
"ini 150 buat aku, ini banyak banget buat siapa?" tanya Dinda sambil menunjuk 3 tumpukan undangan yang cukup banyak
"buat anak anak kantor sama teman nya Gilang" jawab pak Agung
"oohhh, mana list namanya?" Dinda memilih duduk dibawah dan didepan meja, agar lebih mudah menuliskan nama namanya
"nih" bu Nadya menyerahkan hp nya yang dimana ada semua nama tamu yang akan datang di pernikahan Dinda
"banyak banget mih" gumam Dinda
"ntar kalau pegel lanjut besok aja" jawab bu Nadya
"eh ngga, aku selesaiin sekarang. soalnya besok mau bagiin ke temen temen sama Fidel" ucap Dinda
Dinda memulai nulis dari awal sampai akhir, belum selesai disitu saja. itu baru anak kantornya pak Agung, karena bang Galih satu kantor jadi tidak perlu undangan lagi. belum lagi nama teman-temannya Gilang, dan teman-temannya Dinda.
adzan ashar sudah berlalu, Dinda sudah selesai menulis namanya sebelum adzan ashar, Dinda juga sudah sholat ashar. ia sedang membereskan undangan-undangan yang masih berserakan di meja. memisahkan yang mana untuk teman-teman sekolahnya, anak kantor papinya, dan teman-teman Gilang.
"Tante Nadyaaa" ada seseorang yang suranya meninggi didepan pager rumah Dinda
Dinda langsung menoleh ke mami nya dan bu Nadya langsung keluar mengecek siapa yang datang dan memanggil namanya.
"siapa" bu Nadya membalas panggilan tadi lalu membuka pagar rumahnya
"haloo tantee" itu suara Fidel, ia langsung mencium tangan tante Nadya
"eh kamu ternyata, mau ketemu Dinda kan?" tanya bu Nadya
"ngga, mau kasih ini buat tante sama Dinda" Fidel memberikan satu box donat kesukaan Dinda
"astagfirullah, makasih ya" ucap bu Nadya mengambil box itu dan mengusap pipi Fidel
"SPIDOL?!?!" teriak Dinda lalu iya berlari dan memeluk Fidel dan dibalas pelukannya oleh Fidel
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhwan untuk Dinda. (END)
RomansaDinda Ausarta, gadis cantik yang selalu di perlakukan sebagai ratu oleh kedua abangnya, sedikit tomboy, dan tidak pernah berpacaran ataupun bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Semenjak ada Najla, semuanya berubah, ia lebih memilih menyibukkan d...