HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️
jangan lupa vote!💗💗💗
2 bulan berlalu ..sekarang Dinda sudah tinggal di Jakarta lagi semenjak memasuki bulan ke 9 kehamilannya. tidak di apartement namun di runah bu Nadya, karena Dinda yang harus banyak belajar mengurus bayi nya nanti.
seminggu tiga kali Najla dan Galih datang ke rumah mami nya, Ibrahim lah menjadi alat Dinda belajar. dari mengganti popok, menggendong, menidurkan, dan memandikannya.
awal mulanya Dinda takut, takut dia salah pegang dan membuat suatu hal yang tidak di inginkan terjadi pada Ibrahim. tapi dengan dukungan dari keluarga dan sahabatnya, Dinda berani dengan pantauan Najla dan bu Nadya. begitupun Angga yang harus belajar juga di temani oleh Galih.
"abi" panggil Dinda karna Angga sedang fokus dengan kerjaannya di laptop
"apa sayang?"
"dedeknya nendang terus, sakit" jawab Dinda
Angga menoleh kepada istrinya yang sedang bersandar di ujung kasur, ia pindah duduknya dari kursi ke tempat tidur.
"anak abi yang cantik, jangan di tendang terus uminya nak" ucap Angga
"cantik kayak uminya ya?" tanya Dinda
"iya, tapi lebih cantikan uminya" jawab Angga
tiba-tiba si cebong kembali menendang perut ibunya, "aaww" lirih Dinda
Angga dengan sigap langsung mengusap perut istrinya, "kamu juga cantik nak, kayak umi. abi ga sabar lihat kamu"
"dia cemburu tau" ucap Dinda terkekeh
"kok cemburu?"
"kamu tadi bilang aku lebih cantik dari dia, jadi di tendang lagi deh akunya" jawab Dinda
"astagfirullah"
"cemburuan kayak kamu bi" ucap Dinda sambil mencubit pipi Angga
"mana ada" ucap Angga
"ada"
"kapan?"
"waktu aku ngidam pengen di cium Atuy" jawab Dinda
Angga menonyorkan kening Dinda pelan, "ya wajar aku cemburu, aku marah. Atuy bukan muhrim kamu main enak cium aja"
"hehe"
"DINDA ANGGA! MAKAN DULU!" teriak bu Nadya dari bawah
"IYA MAMII" jawab Dinda dari kamarnya
Angga menutup laptopnya kemudian ia membantu Dinda untuk turun dari kasur. Dinda yang perutnya sudah besar itu juga sudah terasa sakit di bagian kakinya jika berjalan terlalu lama.
Dinda menurunin tangga dengan pelan-pelan dan di tuntun oleh Angga tentunya, Angga sudah menawarkan agar di gendong saja namun Dinda menolak.
"bisa dek? mau digendong?" tanya Gilang yang sudah menunggu dibawah tangga
"bisa kok mas" jawab Dinda
Dinda duduk di samping bu Nadya dan Angga juga di sampingnya. Galih dan Najla sedang tidak kesini hari ini, Dinda juga sudah tidak bisa menggendong Ibrahim terus-menerus.
"mau pakai apa bi?" tanya Dinda
"biar aku yang ambil, kamu mau apa?"
"mau sup nya pakai sambel sedikit" jawab Dinda
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhwan untuk Dinda. (END)
RomanceDinda Ausarta, gadis cantik yang selalu di perlakukan sebagai ratu oleh kedua abangnya, sedikit tomboy, dan tidak pernah berpacaran ataupun bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Semenjak ada Najla, semuanya berubah, ia lebih memilih menyibukkan d...