HAPPY READING💗
dua hari yang lalu Dinda baru pulang dari rumah sakit dan satu hari untuk istirahat dirumah, selama di rumah maminya tak lepas dari Dinda, ia benar benar takut jika hal kemarin terjadi lagi walaupun dirumah aja, hari ini Dinda harus ke sekolah lagi karena dia sudah kelas akhir dan meski Fokus dengan ujiannya.
"mii Dinda jalan ya, assalamualikum" Dinda menaikin motornya dan melaju untuk ke sekolah
Dinda hari ini meminjam motor harl*y punya Galih, ntah kenapa anak itu ingin sekali membawa motor itu ke sekolah, padahal knalpot motornya sangat brisik. kalau buat sombong sepertinya tidak, karna Dinda bukan tipe anak yang suka pamer.
Dinda kesekolah memakai baju sma, khimar putih, dan celana panjang yang tidak ketat, sesampainya disekolah baru ia memakan pakaian sekolah dengan lengkap.
09:00
Kantin"Din, kok gue suka degdegan sama Tristan ya?"
ucap Fidel yang menyemili basren"jhaelaaahh mencium bau bau pj" goda Dinda
"tau ah cape cerita sama lo begitu terus" Fidel membuang mukanya untuk melihat ke arah lain
"bulan depan TO ya del?" tanya Dinda
"iye" ketus Fidel
"jangan ngambek dong, ntar ga di jemput Tristan lo" Dinda mencolek dagunya Fidel yang mukanya datar itu
"dua minggu lagi bang Galih nikah" lanjutnya dengan nada yang sedikit sedih
"HAH? KAPAN LAMARANNYA ANJING" Fidel menatap Dinda dan dibalas dengan tatapan tajam Dinda karena suara Fidel terlalu kencang
"dua minggu yang lalu" jawab Dinda
"yaelah udah gausah sedih, gue ngerti perasaan lo, kan gue juga ngalamin waktu ka Vanya nikah" ucap Fidel sembari mengelus lengan Dinda
Dinda hanya menganggukan kata Fidel, tak lama bel masuk pun bunyi mendakan istirahat pertama selesai, di kelas Fidel dan Dinda benar2 fokus mencatat materi materi yang diajarkan oleh guru-gurunya.
setomboy-tomboynya Dinda, kalau belajar meski ia fokus makanya banyak orang yang heran kenapa Dinda pintar sekali padahal kalau di liat-liat Dinda itu anaknya tomboy dan pemberani.
💗💗💗
14:25
Rumah Dinda"nak, kita lusa ke butik ya. sama Najla sama uminya, kamu juga ikut nanti" ucap bu Nadya sembari mengelus khimar putrinya itu
Dinda sudah besar, dia membuka khimar hanya di kamar atau ga karena emang dadakan, atau lupa.
"iya mamikuuu" ucap Dinda sambil tersenyum lalu memeluk bu Nadya
"assalamualaikum" ucap tiga pria yang baru pulang itu
"loh? kok cepet?" tanya Dinda kepada tiga pria itu
"gada meeting dek" jawab Galih
"gada dosen, libur" ucap Gilang
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhwan untuk Dinda. (END)
RomanceDinda Ausarta, gadis cantik yang selalu di perlakukan sebagai ratu oleh kedua abangnya, sedikit tomboy, dan tidak pernah berpacaran ataupun bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Semenjak ada Najla, semuanya berubah, ia lebih memilih menyibukkan d...