sunmori bareng

26.5K 3K 73
                                    

HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️

💗💗💗
06:25
Rumah Dinda
(seminggu setelah prom)

"tante, izin ya ajak Dinda sunmori lagi ya?" tanya Fidel, sebelum Dinda benar benar menikah, ia mau ajak Dinda berbebas dulu dengan dunia motornya.

"iya boleh, titip Dinda ya del. jangan pulang sore sore" jawab bu Nadya

"oke siap tante"

"aku jalan dulu mih, assalamualaikum" lalu ia mengcium tangan bu Nadya dan bergegas pergi ke tempat kumpul.

Dinda hari ini bawa motor Galih, karena Gilang mau meminjam motor Dinda untuk nongkrong sama teman kampusnya. Galih pun sudah menyerahkan motor itu ke Dinda ataupun Gilang, bebas siapa yang mau pakai dan memang motornya di taruh di rumah bu Nadya, sedangkan Galih dirumah sudah ada vespa yang ia beli secara diam diam.

setelah perjalanan kurang lebih 15 lenit, Dinda dan Fidel sampai di tempat kumpul. seperti biasa, semua orang melihati gadis dengan jaket denim yang oversize, celana kulot, sneakres, hijab segitiga yang menutupi dada, dan helm half face, serta kain bandana yang menutupi hidung dan mulutnya.

"wellcome Din" ucap Tristan

"bisa aja lo" balas Dinda lalu membuka kain bandananya

Fidel tengah bump bersama anak anak yang ikut hari ini, tapi Dinda hanya bisa mengatup tangannya dan mengarahkan ke semua orang.
"udah kan? ayo" ajak Dinda

"tunggu, satu orang lagi belom nyampe" ucap Fidel

"saha"

"nah tuh dia" Fidel menunjuk ke seseorang yang membawa harley yang persis dengannya namun motor Dinda single seat

Angga, style yang ia pakai juga hampir sama seperti Dinda. memakai jaket kulit warna hitam, jeans hitam, dan sneakers, helm dan bandana juga. Dinda teridiam menyeringitkan dahi, ia tak mengenali siapa sibalik kain bandana itu, apa anak baru?

"sorry gua kesiangan, udah pada mau jalan?" tanya orang tersebut

"siapa si del" bisik Dinda kepada Fidel

"heh! buka dong masker lo, ni cewe samping gue penasaran" ucap Fidel blak-blakan

"eh ngga, apa si del" Dinda langsung mencubit lengan Fidel

"masa gitu doang ga kenal Din" ejek Tristan

"hah?"

seseorang itu langsung membuka sarung tangannya dan menunjukan sesuatu, cincin. Dinda langsung mengenali cincin tersebut dan tersenyum, ia langsung menghadap ke belakang dan menutupi pipinya dengan kain bandana. Dinda blushing.

"astagfirullah kok dia bisa ikut?"

"giliran udah tau aje malu malu" ejek Fidel

"udah by udah, ayo jalan keburu siang nanti" ucap Tristan sambil mengelus kepala Fidel, sedangkan anak anak yang lain hanya diam melihat mereka berempat bercanda

Ikhwan untuk Dinda. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang