butik

28.5K 3.2K 25
                                    

HAPPY READING 💗
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️

14.08
Rumah Dinda

"assalamualaikum, mamiiii" Dinda lari ke dapur untuk bertemu maminya

"waalaikumsalam" ucap bu Nadya dengan senyuman manis

Dinda mencium tangan maminya lalu dia pergi ke kamar untuk bersih-bersih. Gilang tadi belok ke arah lain, ya ke markas sesuai janji ia kepada Tristan, jadi Dinda setengah perjalanan pulang sendirian.

"mas Gilang mana nak? dia ga jemput kamu?" tanya bu Nadya sambil menemani Dinda makan siang

"tadi mas Gilang ada urusan penting, sempet jemput aku kok mih cuma di lampu merah kita pisah" jawab Dinda lalu memakan sayur kangkung kesukaannya

"ohh, besok kita ke butik. kamu jangan telat bangun" ucap tegas bu Nadya

Dinda menyelesaikan makanannya lalu menatap maminya "oh iya ke butik ya, siapa yg anter? aku aja ya yang bawa mobil .. pliiisssss" rengek Dinda

"izin dlu sama papi" ketus bu Nadya, dia tau anaknya sudah bisa bawa mobil, hanya karna Dinda lebih suka motor jadi dia jarang sekali membawa mobil

"yah pasti ga di ijinin itu mah" melas Dinda

"siapa bilang? di izinin kok" tiba-tiba ada suara pak Agung, ternyata dia pulang lebih cepat

Dinda yang mendengar itu langsung bangun dari kursinya dan memeluk papinya. "makasiii papii"

"yang cowok gimana mih?" tanya pak Agung sambil mengelus punggung Dinda

"lusa ya, sama mami sama umi nya Najla" jawab bu Nadya

"yasudah, ini gamau dilepas? papi mau bersih-bersih nak" ucap pak Agung dengan lembut

"hehe, yaudah aku ke kamar dlu" Dinda melepaskan pelukannya lalu masuk ke kamar.

GILANG POV.

"Gua yang minta kalian buat kumpul disini" tegas Gilang yang memakai jaket REGAVOS itu sambil menghadap ke belakang dan melipat tangannya didada.

"kalian sudah tau jika gua panggil kalian kesini berarti ada sesuatu bukan?" Gilang balik badan dan melihat anak-anak RAGEVOS, disana juga ada Tristan yang mengetahui ia lalai sebagai ketua

"mana yang namanya Putra?" tanya Gilang yang cool itu

Putra maju menghadap Gilang dengan lagak sombongnya, dia belum tau jika Gilang adalah Pemimpin utama di REGAVOS.

"Gue, kenapa lo cuma nyebut gue doang" jawab Putra dengan tengil, Tristan yang melihatnya pun juga sedikit emosi, tidak menyangka anak bawaannya seperti ini

"sejak kapan lo masuk RAGEVOS?" tanya Gilang

"4 bulan yang lalu" jawab Putra

Gilang yang mengetahui itu langsung menatap Dirga dengan lagak ciri khas nya sambil menggeleng-geleng, kemudian ia memasukan tangannya ke kantong celana.

Ikhwan untuk Dinda. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang