HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️
jangan lupa vote!di pagi yang cerah, Dinda sedang menemani Raisa main tablet dan Angga sedang keluar untuk membeli bubur karna Raisa yang meminta. mereka bertiga sudah mandi, hanya tinggal sarapan. Dinda sedang mengajarkan Raisa menghitung dan membaca huruf hijaiyah.
"yang ini dibacanya?" tanya Dinda
"ba ta" jawab Raisa
"pinter, yang ini" Dinda menunjuk ke huruf lain
"ba ka"
"salah, ini kan ada domah sayang .. kalau ada domah dibacanya?"
"u" jawab Raisa
"jadi ini dibacanya?"
"bu ku" ucap Raisa
"nah pinter, lagi kalau ini?"
TOK TOK TOK
Dinda langsung menoleh ke pintu, "sebentar ya"
"iya anty" ucap Raisa
Dinda membuka pintunya, ada Angga yang membawa jinjingan alias bubur.
"assalamualaikum" ucap Angga
"waalaikumsalam uncle" jawab Raisa
Dinda tersenyum, ia mengambil kantung plastiknya untuk memindahkan buburnya ke mangkuk. sedangkan Angga meneruskan mengajar Raisa membaca.
"aa gausah pake sambel ya?" tanya Dinda
"pakai dikit aja hum" jawab Angga
Dinda memasukan sedikit sambal ke buburnya, setelh itu ia taruh di meja makan. "sini makan dulu, tabletnya taruh!" ucap Dinda
Raisa menutup tabletnya kemudian berlari ke meja sampai ia tersandung kakinya sendiri. BRUGH.
Dinda yang sedang menata meja makan melihat Raisa sudah tersungkur ke lantai begitupun Angga."HUWAA NDAAA" teriak Raisa
"astagfirullah" ucap Dinda
Angga segera mengangkat bocil itu dan ia pangku Raisa, "mana yang sakit? hm?"
"nii" sambil menunjuk keningnya
Dinda ikut duduk disamping Angga, ia merapihkan rambut Raisa yang ikut berantakan dan Angga mengusap kening Raisa.
"jangan lari lari makanya" ucap Dinda
"maaf anty" lirih Raisa
"ada lagi yang sakit?" tanya Dinda
"tangan ica" Raisa menunjukan tangannya yang merah
Dinda ikut mengusap tangan anak kecil itu dan pada akhirnya Dinda yang menyuapi mereka berdua. kali ini Dinda makan belakangan, karna dua bocil yang hanya beda usia itu.
setelah Angga dan Raisa selesai makan, baru Dinda yang makan sendirian sambil mendengarkan becandaan Angga dengan Raisa. setelah selesai Dinda makan, ia kembali duduk bersama Angga dan Raisa.
"anty jalan jalannya kapan?" tanya Raisa
"nanti sore ya" jawab Dinda
Raisa mengangguk, ia kembali memakan biskuit yang selalu sedia di meja. Angga menatap Dinda dengan serius, dan Dinda membalasnya dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhwan untuk Dinda. (END)
RomanceDinda Ausarta, gadis cantik yang selalu di perlakukan sebagai ratu oleh kedua abangnya, sedikit tomboy, dan tidak pernah berpacaran ataupun bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Semenjak ada Najla, semuanya berubah, ia lebih memilih menyibukkan d...