HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️
jangan lupa vote!waktu sudah menunjukan pukul 12:20 . Angga dan Dinda sedang berjalan menuju rumah umi Dini. kini Dinda sedang ngambek dengan Angga karna tidak sengaja menjatuhkan tempat gula sehingga semua gula habis tumpah ke lantai, padahal lantainya baru Dinda pel.
"hum, udah dong marahnya, saya kan udah minta maaf, itu juga saya yang bersihin" bujuknya
"hmm" dehem Dinda
"sayang, mima ku, aku minta maaf, ayo jangan cuek lagi" Angga mengecup tangan Dinda yang ia genggam paksa
tidak ada jawaban dari Dinda, Angga menaikan kecepatan mobilnya sehingga Dinda panik dan memeluk lengan Angga. Angga tersenyum dan usap pipi Dinda.
"jangan ngebut, takut" lirih Dinda
"iya maaf" jawab Angga
tak lama mereka sampai dirumah umi Dini, Dinda hendak keluar tapi tangannya ditahan oleh Angga. Dinda menatap Angga sinis, Angga menarik tangan Dinda lalu memeluk tubuh mungil istrinya.
"hum, maafin aku, jangan cuekin aku mima, maaf" lirihnya Angga
"ka lepas, udah di tungguin umi" ketus Dinda
"maafin aku sayang, jangan cuekin aku, maafin dulu" Angga mengeratkan pelukannya
"iya dimaafin" singkat Dinda
"peluk aku, peluk aku sayang"
Dinda membalas pelukan Angga dan mengusap punggung Angga yang hanya dibalut kaos hitam polos. Dinda rasa ambeknya dia terlalu berlebihan sampai Angga seperti ini.
"udah ya, peluk nya nanti lagi di rumah, masuk dulu umi udah nungguin" ucap Dinda
"cium"
"ga!"
Dinda melepaskan pelukannya paksa, ia langsung keluar dari mobil dan mengetuk pintu rumah umi Dini. sekarang Angga yang ngambek karna tidak dapat ciuman dari istrinya, ia ikut keluar membawa tasnya setelah parkir.
"assalamualaikum umi" ucap Dinda
"waalaikumsalam, bentar Din" jawab seseorang dari dalam
tak lama orang tersebut membuka pintunya, ternyata teh Casyi. Dinda tersenyum lalu menyalami tangan kaka iparnya.
"lama banget Din" ucap teh Casyi
"iya soalnya ka A-"
"macet" ucapan Dinda terpotong karna Angga
"ah ga percaya sama kamu, udah ayo masuk" ajak Casyi lalu kembali menutup pintunya
Dinda dan Angga masuk kedalam bersama Casyi, Angga terus menggenggam tangan istrinya sampai ke dalam ruang makan. melihat semuanya sudah kumpul, Dinda salim dengan umi Dini dan pak Dimas.
"duduk sini neng" ucap umi Dini sambik menepuk kursi sebelahnya
Dinda menatap Angga, bangku yang akan di duduki Dinda terpisah dengan Angga yang duduk disamping pak Agung. umi Dini menatap mereka berdua yang sedang kebingungan
"oalah, teh, le, geser kesini, biar mereka sampingan" ucap umi Dini
Dinda dan Angga langsung terdiam, tapi yang lain malah ketawa dan menggelengkan kepalanya. terlihat senyuman bahagia dari umi Dini dan yang lain.
"ayo" ajak Angga lalu menarik bangku untuk Dinda dan dirinya
"nih neng, umi masakin ini buat kamu" menunjukan satu persatu makanan yang ia masak
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhwan untuk Dinda. (END)
RomanceDinda Ausarta, gadis cantik yang selalu di perlakukan sebagai ratu oleh kedua abangnya, sedikit tomboy, dan tidak pernah berpacaran ataupun bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Semenjak ada Najla, semuanya berubah, ia lebih memilih menyibukkan d...