pindah

27.9K 3K 56
                                    

HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️

setelah sholat dzuhur, Dinda dan Angga makan siang bersama, satu piring dan satu gelas, saling menyuapi satu sama lain. Dinda merasakan ke indahan dalam sebuah hubungan yang tidak dilarang oleh Agama, begitu pun Angga. Dinda mencuci semua barang yang telah dipakai dan Angga menyapu lantai apartement nya, setelah selesai mereka kembali ke sofa, Angga menaruh kepalanya diatas paha Dinda, Dinda gemas dengan rambut lembut milik suaminya dan ia terus memaikan rambut Angga.

"hum" panggil Angga

"apa?"

"mau punya anak berapa?" Dinda langsung tersentak masalahnya ada perasaan belum siap

"hah?" tanya Dinda

"gajadi hum" ucap Angga lalu menonton tv nya

"sedikasihnya sama Allah" bisik Dinda ke telinga Angga

"kalau dikasih 4 gimana?"

"bersyukur, masih dikasih kesempatan untuk punya anak 4 atau lebih, anak itu rezeki, titipan Allah yang mesti dijaga" jawab Dinda

"masyaAllah, gemess bangett" Angga menarik hidung mancungnya Dinda

"iishh sakit!" Dinda menepis tangan Angga, "aa, sore ke mall yuk" lanjutnya

"ngapain hum? mau beli apa?" tanya Angga

"mau kasih hadiah buat umi" jawab Dinda

"umi? umi saya? hadiah apa sayang? umi ga ulang tahun"

"ya umi kamu lah, siapa lagi dong? kan ngasih hadiah ga mesti hari ulang tahun" ucap Dinda

"yaudah iya nanti sore kita ke mall"

Angga pun tertidur dipangkuan Dinda sambil memeluk perutnya, Dinda mengusap lembut pipi Angga. kumis dan jenggot tipis yang baru dicukur itu terasa kasarnya. di dalam hati Dinda tak berhenti mengucapkan kata syukur karena Allah memberi Angga kepadanya.

15:56
Apartement

Dinda dan Angga sudah siap, mereka sama-sama tertidur di sofa. untung saja Angga punya audio khusus adzan sehingga Dinda bangun duluan dan membangunin Angga. Dinda dan Angga memakai baju dengan warna yang senada, Dinda memakai gamis coklat dengan khimar moca, dan Angga memakai kaos polos warna coklat dengan celanas jeans hitamnya.

"ayok" ajak Angga

"sebentar, hp aku mana ya" Dinda terus membongkar isi tasnya

"nih" Angga menyerahkan hp Dinda

"kok ada sama kamu?"

"yang naruh hp di deket kompor siapa?" tanya Angga dengan muka tegasnya

"hehehe iya maaf, makasih aa" lalu Dinda mengecup pipi Angga sekilas

"ayok"

"iyaiyaaa"

16:23
Mall

"aa, ke toko hp dulu ya" ucap Dinda

"mau ngapain hum?"

"beli hp aa"

"buat siapa?"

"kepo"

Dinda melepaskan genggamannya, jika Angga tau ia beli buat umi, mungkin Angga tidak mengizinkannya, ia memilih jalan duluan untuk je toko hp. sesampainya di toko hp, Dinda disarankan beberapa hp model baru.

"ini berapa teh?" tanya Dinda sambil menunjuk salah satu hp

"34 mba"

"astagfirullah hum, buat apa sih? kamu mau beli baru?" ucap Angga yang melongo mendengar harganya

Ikhwan untuk Dinda. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang