HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️
jangan lupa vote!PRANG
suara pecahan gelas yang di lempar Dinda membuat semua orang menoleh kepada Dinda.
"sayang" gumam Angga
"NYAWA CALON ANAK SAYA TERENGUT KARNA ANAK KALIAN! NYAWA SAYA JUGA TERENGUT KARNA ANAK KALIAN! TAPI SAYA MASIH HIDUP KARNA MUKJIZAT DARI ALLAH BUKAN SEMBARANGAN!" teriak Dinda penuh emosi
"jangan merasa anak anda yang paling tersakiti, anak saya berjuang untuk kehidupannya dan rumah tangga nya!" ucap umi Dini
"umi umi udah" ucap pak Dimas
"tapi kamu perebut calon suami anak saya!" tegas bu Vani
"TAPI ANAK IBU MENGGUNAKAN IBU MENGGUNAKAN ILMU HITAM UNTUK MENGAIT SUAMI SAYA!" teriak Dinda
"JANGAN ASAL MENUDUH YA" teriak bu Vani
"TAPI ITU SEMUA BENAR!" tegas Angga sambil menunjuk ke arah bu Vani
"STOP!" teriak Gilang
"saya ga terima ya adik saya di bilang seperti itu, ibu bisa ga terima anaknya di tuduh, saya sebagai abangnya juga bisa ga terima adik saya di tuduh sembarangan" ucap Gilang sambil menatap bu Vani lekat
"tapi memang itu kebenarannya" ucap bu Vani
Dinda geram, ia ingin sekali menampar mulut ibunya Melda. Dinda bangun dan menyibakan selimutnya, ia menuruni kakinya namun tidak jadi karna kepalanya tiba-tiba terasa sangat pusing.
"aww" ucap Dinda sambil memegangi kepalanya
"hum" ucap Angga lalu mendekat kepada Dinda
"sakit" lirih Dinda
Gilang melihat adiknya kesakitan itu tidak diam begitu saja, ia menatap sinis kedua ibu ibu itu.
"pergi pergi" ucap Gilang baik baik
"masalah ini belum selesai, saya tidak mau" ucap bu Vani
"GUA BILANG PERGI PERGI!" teriak Gilang yang membuat semua orang kaget dan dua orang itu ketakutan
"liat aja nanti" ucap bu Vani
"ada apa ini? tolong jangan membuat keributan" ucap suster yang baru datang
"bawa mereka keluar sus, mereka yang mulai membuat kegaduhan" ucap Fidel
"ibu silahkan keluar, pasien baru sadarkan diri. tolong taati peraturan rumah sakit" ucap suster
bu Vani mengendus kesal, ia keluar terlebih dahulu dan disusul oleh bu Atin. Dinda masih di dalam pelukan Angga akibat pusingnya tidak hilang-hilang.
"aa sakit" ucap Dinda
"tunggu, gua panggil dokter" ucap Gilang lalu keluar kamar
tak lama dokter dan suster datang untuk memeriksa Dinda, "maaf bisa keluar dulu? biarkan pasien saya periksa dulu"
"Dinda" lirih bu Nadya yang masih menangis
"tante sabar, tenang ya, Dinda bakal baik baik aja, kita keluar dulu ya" ucap Fidel sambil memegang pundak bu Nadya
akhirnya semuanya keluar, di dalam Dinda di beri obat yang langsung ia minum saat itu juga karna perintah dokter, ia juga sedikit cerita ke dokter agar pikirannya lega. di luar Angga diam disamping uminya.
"benar kamu pernah punya janji seperti itu nak?" tanya bu Nadya
Angga kaget, ia menatap bu Nadya dengan serius, "ga pernah mih, aku yang selalu di deketin sama dia, tanya aja sama umi" ucap Angga
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhwan untuk Dinda. (END)
RomanceDinda Ausarta, gadis cantik yang selalu di perlakukan sebagai ratu oleh kedua abangnya, sedikit tomboy, dan tidak pernah berpacaran ataupun bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Semenjak ada Najla, semuanya berubah, ia lebih memilih menyibukkan d...