Dinda sadar

23.5K 2.6K 98
                                    

HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️
jangan lupa vote!

kini jam sudah menunjukan pukul setengah lima pagi, adzan subuh juga sudah terdengar berkumandang tapi Angga masih tertidur sangat pulas disamping kasur Dinda. Gilang yang tidur di luar pun masuk ke dalam untuk melihat adiknya dan membangunkan Angga.

"ga, sholat dulu" ucap Gilang

Angga membuka matanya perlahan, ia mengucek mata itu dan sedikit merenggangkan badan. "eh iya bang"

"ayo" ajak Gilang

Angga diam terlebih dahulu, ia menatap istrinya yang tak kunjung bangun. "sayang, aku sholat dulu, kamu sama suster disini, jangan kemana-mana sampai aku balik lagi ya mima" lalu mengecup kening istrinya

"alay lo" candaan Gilang sambil menjitak jidat Angga

"ye ntar kalo bini lo begitu mau bang?" ledek Angga

"mulut lo, dah ayo ntar keburu iqomah"

Angga terkekeh pelan, Gilang merangkul pundak Angga dan menariknya. setelah keduanya berdamai, terlihat kembali seperti adik kaka nya, tinggi Angga ga terlalu jauh beda dengan Gilang, hampir sama. disisi lain, suster sedang mengecek Dinda dan menjaganya.

"kamu beruntung banget punya keluarga dan sahabat yang sayang sama kamu" ucap suster

"jangan lama lama tidurnya, mereka semua nungguin kamu, apa lagi suami kamu" lanjutnya

tak lama Angga dan Gilang kembali masuk dan suster itu kembali ke ruangannya. Gilang melihat meja yang masih terdapat kotak makan yang belum dimakan sama sekali, seharusnya itu menjadi makanan Angga.

"mau bang? makan aja" ucap Angga

"kaga, ini napa kagak lo makan? belom makan juga?" tanya Gilang

"ga nafsu"

"yeh, makan bego" ucap Gilang

"Dinda juga belum makan bang" lirih Angga

"makan dulu, Dinda biar gua yang jaga, gantian napa ga" cemburu Gilang

Angga tersenyum tipis, ia mengambil kotak makannya dan keluar dari ruangan ICU. Angga sedang makan di luar sambil membuka grup kantor, pak Dimas mengizinkan Angga untuk tidak kerja dulu agar Angga fokus dengan Dinda. Gilang di dalam sedang mengusap tangan Dinda dan memainkan hpnya di tangan satunya.

"assalamualaikum" ucap umi Dini dan pak Dimas

"waalaikumsalam umi" jawab Angga lalu mencium tangan umi dan abi nya

umi Dini duduk disebelah Angga yang baru selesai makan, "baru makan nak?"

"iya umi" jawab Angga

"astagfirullah, nambah ya? ini umi bawain"

"ngga umi, udah kenyang" jawab Angga

"yah padahal umi masakin makanan kesukaan kamu"

"apapun makanannya, kalo aku makan sendiri ga bakal seenak disuapin istri aku umi" ucap Angga

Ikhwan untuk Dinda. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang