HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️
jangan lupa vote!setelah pertempuran tadi malam dan mereka berdua sudah tahajud dan subuhan lalu kembali tidur karna badan Angga sedikit panas akibat hujan-hujanan. pagi ini udara sangat dingin, membuat Angga semakin menggigil dan Dinda sedang mandi.
"sayang" lirih Angga
setelah selesai mandi, Dinda melihat Angga meringkuk kedinginan, ia matikan AC nya lalu mengambil handuk kecil yang ia bawa dan ia siapkan air panas.
"mima"
"jangan tinggalin aku" ngigau AnggaDinda naik ke atas kasur terlebih dahulu sambil menunggu air panasnya matang, "sstt aku disini bi"
Angga sedikit membuka matanya, ia peluk erat tubuh Dinda agar mendapat kehangatan, "sayang"
"kenapa?"
"peluk aku sayang" pinta Angga
Dinda tersenyum, ia peluk balik suaminya itu dan ia tarik selimut sampai menutupi tubuh Angga, "sebentar aku mau ambil air panasnya"
"gausah, peluk aku aja" ucap Angga
"kedinginan terus nanti kamu" ucap Dinda
Dinda melepaskan paksa pelukannya, ia campur air panasnya dengan air biasa, lalu ia bawa kembali ke dekat kasur. kini Dinda masih memeluk suaminya dan kening Angga ada handuk hangat itu.
"aku telpon mas Hafiz ya, buat bawain obat" ucap Dinda
"gamau hum, mau kamu aja, kamu obat aku" ucap Angga
"tapi makan ya?"
"yaudah"
Dinda tersenyum, ia menarik telpon hotel dan meminta tolong agar diantarkan bubur ke kamarnya. tak lama pelayan hotel datang membawa bubur, Dinda yang menyuruhnya taruh di depan pintu karna dirinya sedang tidak pakai gamis dan jilbab.
"makasih ya mas" ucap Dinda dari dalam kamar
setelah itu Dinda langsung membuka pintunya dan mengambil buburnya, ia taruh buburnya di atas nakas. tapi Angga malah menaruh kepalanya di pangkuan Dinda sambil menciumi perut istrinya.
"aa makan dulu"
"mau sambil gini" melas Angga
"kok manja? hm?" goda Dinda
"bodo" ambeknya
Dinda terkekeh, ia aduk aduk buburnya nya itu lalu ia ingin meniupnya namun Angga melarang, "ga boleh di tiup sayang, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya makanan yang sudah tidak panas itu lebih besar berkahnya" nanti ke berkahannya hilang kalo kamu tiup, paham?"
Dinda kaget, merasa dirinya penuh dosa sekali sepertinya jika Angga menegurnya seperti ini, "maaf bi"
"lain kali jangan, tunggu adem aja sendiri" ucap Angga
Dinda mengangguk paham, "nih coba dulu"
Angga menerima suapannya dan mengangguk, "cukup"
"ayo lagi, abis itu minum obat .. aku inget aku bawa obat untungnya" ucap Dinda lalu menyuapi suaminya kembali
Angga memang menaruh kepalanya di paha Dinda, namu Dinda alasi lagi dengan bantal agar tubuhnya tidak terlalu rebah. setelah selesai makan, Dinda memberi suaminya itu obat walaupun harus sedikit di paksa.
"mau mandi?" tawar Dinda
"gamau" jawab Angga
"pakai air hangat ya?" dan Angga tetap menjawab dengan gelengan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhwan untuk Dinda. (END)
RomanceDinda Ausarta, gadis cantik yang selalu di perlakukan sebagai ratu oleh kedua abangnya, sedikit tomboy, dan tidak pernah berpacaran ataupun bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Semenjak ada Najla, semuanya berubah, ia lebih memilih menyibukkan d...