Angga sakit

27.3K 2.5K 121
                                    

HAPPY READING
⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️⬜️
jangan lupa vote!

Dinda naik ke atas untuk melihat Angga, benar Angga sedang tertidur sambil meringkuk dibawah selimut. Dinda melihat ada baskom dibawah kasur, ada bubur sama air di meja, tapi terlihat bubur itu masih utuh belum di sentuh sama sekali. dikepala Angga juga ada kain kompresan yang masih menempel.

"astagfirullah" lirih Dinda

Dinda duduk di pinggir kasur, mengecek suhu Angga dari tengkuk lehernya. Dinda kaget, badan Angga sangat panas, ia mengambil kain itu dan ia masukin lagi ke baskom isi air lalu ia peras dan ditempelkan lagi ke kening Angga.

"mima" lirih Angga yang ngigau

"ssttt aku disini" ucap Dinda sambil mengusap lengan yang berotot itu

Angga membuka matanya, melihat istrinya yang cantik di hadapannya. Dinda yang tersenyum tipis padanya. Angga bangkit untuk duduk dan memeluk Dinda dengan erat.

"humairah" panggilnya

"hmm?" dehem Dinda

"aku kangen hum, maafin aku" ucap Angga

Dinda diam, ia mengusap punggung keras suaminya itu, membiarkan Angga memeluknya hingga puas, terasa sekali hawa panas dari badannya Angga walaupun AC nya sudah cukup dingin.

"aku sakit hum, aku sakit kalo dipisahin seperti ini, maafin aku mima" ucap Angga

"makan dulu, nanti buburnya keburu dingin"

"gamau, kecuali disuapin kamu" tolak Angga

"udah gede, makan sendiri" ucap Dinda sambil tersenyum

"gamauu, suapi aku lagi sayang" rengek Angga

"lepasin dulu" pinta Dinda

"ga!" ketus Angga yang semakin mengeratkan pelukannya

"bi, mau sembuh ga?"

"kalau sembuh bakalan di pisahin sama kamu, mau sakit aja" ucap Angga

"hush! ngomongnya" Dinda memukul pelan punggung Angga

"suapi aku, rawat aku mi, aku kangen" lirih nya terus menerus

"iya lepasin dulu, aku suapin" ucap Dinda

Angga melepaskan pelukannya, menatap wajah istrinya dengan sayu, terlihat lemas sekali Angga sekarang, hari-hari tanpa istrinya dan melayani diri sendiri, tidak ada yang bisa dia ajak bercanda. kemudian ia bersandar di ujung kasur. Dinda mengambil buburnya dan memberikan Angga minum terlebih dahulu.

"bismillah, aaa" ucap Dinda sambil menyodorkan sesendok bubur

"pait mi" lirih Angga

"iya tau, tapi demi sembuh, ayo lagi" Dinda menyuapkan Angga lagi

Angga tersenyum menatap istrinya yang masih tetap menyayanginya dalam kondisi apapun. Dinda hanya menunduk, sama sekali tidak menatap dan tersenyum kepada Angga.

Ikhwan untuk Dinda. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang