12. Cuma Teman

132 13 10
                                    

Play now: That way - Tate McRae

---

"Dasar cowok brengsek!"

Suasana kantin yang tadinya ramai, mendadak hening saat tiba-tiba ada seorang gadis yang menghampiri meja yang ditempati Leon dan keempat temannya. Gadis itu melayangkan tamparan di salah satu kelima laki-laki yang tersohor itu. Zayn.

Zayn memegang pipinya yang perih, tentu saja dia terkejut saat perempuan ini yang menampar wajahnya. Matanya memelotot dengan mulut yang terbuka lebar.  "Kok lo nampar gue? Salah gue di mana?" tanyanya, heran.

Sedang yang menyaksikan itu, mereka pun sama terkejutnya dengan si korban yang ditampar.

Ada kilatan amarah dari pancaran mata gadis itu. Lantas, dia maju selangkah mendekati Zayn. "Salah lo? Lo mau tahu salah lo apa?"

Pandangan Zayn beredar, sialan, dia sekarang jadi pusat perhatian seisi kantin. Mau disimpan di mana mukanya? "Rel, mending lo gak usah bikin kekacauan di sini, malu dilihatin banyak orang."

"Biarin aja, biarin mereka tahu sama kelakuan busuk lo!"

Suara gadis itu menggema, sengaja mengumbar keburukan laki-laki di depannya.

Zayn mengusap wajahnya, frustrasi. Sementara keempat temannya menahan tawa, mereka sudah tahu pasti permasalahan apa yang terjadi sama Zayn dan perempuan itu.

"Rel—"

Tangan Zayn dihentak saat laki-laki itu hendak menyentuh tangan gadis di depannya.

"Gak usah sentuh gue!" bentak gadis itu. "Lo emang cowok brengsek, jelalatan, gak cukup sama satu cewek! Lihat yang bening dikit, lo langsung mau. Dasar sasimo! Gue muak sama lo!"

"Suruh siapa mau dipacarin sama titisan siluman buaya kayak si Zayn?" Daniel berbisik pada Theo, sementara laki-laki itu meresponsnya dengan cekikikkan.

"Ini maksudnya apa, sih? Gue gak ngerti," tanya Zayn. Wajahnya tampak gelisah. Ingin dia menghilang detik ini juga dari area kantin.

"Oh... gak ngerti, ya?" Gadis itu mengeluarkan ponsel dari saku— menunjukkan satu foto yang akan jadi barang bukti ke Zayn. "Cewek mana lagi yang lo gandeng? Gue nunggu lama di kafe, tapi lo malah jalan sama cewek lain? Hebat lo, ya?"

"Rel, gue gak—"

"Kita putus! Gue gak mau lagi lihat muka lo!"

Setelah kalimat terakhir itu terlontar, gadis itu pun berlalu dengan setumpuk rasa kesal. Namanya Aurel, Franissa Aurelia. Gadis dengan tinggi badan sekitar 158, berambut pirang sepunggung, dan dia merupakan kelas 12 IPS 5. Pacar Zayn yang entah ke berapa, tapi cuma sama dia, Zayn paling langgeng hubungannya. Itu pun cuma dua bulan.

Tawa menyembur, keempat teman Zayn lah pelakunya. Theo bahkan sampai memukul meja, sangat puas melihat Zayn dibikin malu di tempat yang ramai ini. Biarkan saja, biar anak itu tahu rasa.

Sudah tahu bukan kalau Zayn itu punya sifat yang pemarah? Tentu dia tidak terima dipermalukan seperti ini, apalagi situasi kantin sedang ramai-ramainya.

Dari meja lain, salah seorang gadis mencibir, "Makanya, jadi cowok itu gak usah sok ganteng. Yang ganteng aja setia. Lah ini, sok ganteng aja sok-sokan mainin cewek."

Zayn mendelik ke arah meja yang ditempati sama tiga orang gadis. Salah satu di antaranya membuat Zayn menatapnya tidak suka.

"Del, omongan lo, ih!" Eliza menyenggol bahu Adel yang duduk di sampingnya. Tapi Adel sama sekali tidak peduli, yang dia katakan menurutnya sudah benar.

LEONARDO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang