"Jaket, udah. Skincare, udah. Peralatan mandi juga udah. Em... apa lagi, ya?"
Dalam kamar yang didominasi warna merah muda, Adel sibuk mengemasi barang-barangnya ke dalam tas yang berukuran 45 liter. Tangan kirinya memegang sebuah buku yang terdapat list barang yang akan gadis itu bawa ke tempat camping.
For your information, SMA Maheswari akan menyelenggarakan acara camping yang bertempat di Bandung. Besok. Tidak keseluruhan murid ikut, hanya angkatan kelas dua belas saja. Karena ini merupakan acara tahunan yang memang wajib dilaksanakan setiap angkatan kelas dua belas.
Tujuannya, selain murid-murid belajar bertanggung jawab, mandiri, dan bekerjasama, acara ini juga dilaksanakan sebagai bentuk kenang-kenangan untuk mereka di masa terakhir putih abu-abu.
"Lo mau camping, atau mau nginep di hotel, sih? Banyak amat bawaan lo?" tanya Ana yang melihat bawaan Adel yang begitu banyaknya.
"Boneka gue ditaruh di mana, ya? Gak muat, nih."
"Carrier udah penuh, dan lo masih mikirin nasib boneka beruang lo itu?" tanya Ana yang tak habis pikir.
"Ana, gue gak bakalan bisa tidur kalau gak meluk!"
"Peluk Eliza kan bisa. Ya, kan, El?"
Ana dan Adel serempak menoleh pada seorang gadis yang duduk di kasur dengan bersandar di headboard. Gadis itu tidak menanggapi Ana, Eliza sibuk melamun entah memikirkan apa.
Melihat Eliza yang hanya diam, Adel bertanya, "El, kok lo belum packing? Besok kita udah mau berangkat, loh."
Ana pun ikut menimpali, "Lo kayak gak excited gitu. Kenapa, sih?"
"Boleh gak sih kalau gue gak ikutan acara tahunan itu?"
Ana sama Adel bangkit berdiri dan berjalan mendekati Eliza.
"Enak aja! Ya gak boleh, lah!" seru Adel dengan nada bicara yang terdengar protes, "semua kelas dua belas, ya wajib ikut!"
"Tahu, lo! Lagian kenapa coba lo pake gak ikut segala?" tanya Ana.
Eliza menundukkan kepalanya. "Gue... gue males aja."
"Lo males, karena lo lagi marahan sama Leon, kan?" tanya Ana, tepat sasaran. "Eliza, please! Lupain masalah percintaan lo sama dia, besok kita harus have fun, El!"
Adel mengangguk setuju dengan ucapan Ana. "Kalau Leon bentak-bentak lo lagi, lo bilang aja sama kita. Biar gue sama Ana yang hadapin itu cowok."
---
Seluruh siswa-siswi SMA Maheswari kelas dua belas sudah berkumpul di lapangan sekolah pada pagi ini. Pak Danu sebagai Kepala Sekolah, pria berumur 48 tahun itu berdiri di podium guna memberi arahan kepada muridnya agar senantiasa menjaga keamanan, tidak melanggar aturan, dan lain sebagainya, saat nanti tiba di tempat camping.
Semuanya setia mendengarkan arahan dari Kepala Sekolah tersebut. Lain halnya dengan Eliza, gadis yang mengenakan celana jeans yang dipadukan dengan crop top dibalut kemeja kotak-kotak itu sedari tadi terus celingak-celinguk seperti tengah mencari keberadaan seseorang.
"Lo nyari siapa sih, El?" tanya Adel yang duduk di sebelah Eliza.
"Gue belum lihat Leon. Temennya ada, tapi kok dia gak ada, ya?" jawab Eliza dengan pandangan yang terus tertuju pada barisan kelas 12 IPS 1.
"Telat kali dia," imbuh Ana. Pandangan gadis itu sesekali melirik ke kelas 12 IPS 1. Memerhatikan laki-laki yang sedang bersenda gurau dengan teman-temannya. Siapa lagi kalau bukan Theo. Saat Theo meliriknya, buru-buru Ana memalingkan pandangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARDO [SELESAI]
Teen FictionLeonardo Adiwalaga. Laki-laki yang terlahir dalam naungan zodiak Leo, membuatnya berambisi ingin menguasai dunia dan menjadi orang nomor satu. Si pemilik zodiak berlambang singa ini selalu jadi sorotan, baik di kalangan kaum Hawa yang mencoba untuk...