BAGIAN DUA PULUH TIGA

757 108 49
                                    

Jadi dilanjut yang lalu - lalu dulu yaaaa

Biar makin jelas

Hihii

Jangan lupa vote dan komen

***

Ternyata, bukan hanya makhluk Tuhan bernama perempuan saja yang dapat menghabiskan waktu lama hanya untuk menata dirinya. Hal serupa dapat pula terjadi pada laki - laki. Seperti pada Nando yang membutuhkan waktu lebih dari satu jam hanya untuk memastikan dirinya dalam penampilan yang paripurna.

Bukan tanpa alasan Nando ingin menunjukkan penampilan yang terbaik malam ini. Bukan berarti penampilan Nando setiap harinya buruk, hanya saja Nando ingin jika malam ini penampilannya bisa lebih spesial karena akan bertemu dengan orang yang spesial pada acara yang sangat spesial.

Bertahun - tahun menantikan momen ini, pada akhirnya Nando akan merasakannya. Walaupun ini hanya pertemuan biasa guna memastikan rencana perjodohan dirinya dan Elsa, bagi Nando ini merupakan satu langkah penting dalam kehidupan percintaannya dengan Elsa. Anggap saja, memang ini sebuah lamaran awal.

Perjodohannya dengan Elsa memang dilandasi dengan kepentingan bisnis. Namun Nando tak peduli bahkan jika memang dirinya harus mempertaruhkan beberapa persen saham yang dimilikinya di perusahaan sang papa untuk mendapatkan Elsa. Ah, lebih tepatnya menyatukan cinta mereka karena Nando sangat yakin jika Elsa memiliki perasaan yang juga sama terhadapnya.

Setelah memastikan bahwa penampilannya sudah cukup apik untuk mengunjungi sang pemilik hati, Nando berjalan menuju meja belajarnya untuk mengambil ponsel. Senyum semakin merekah di bibirnya kala Nando membaca pesan balasan dari Elsa.

From : Elsara Nasafika

Okay, gue tunggu.

Pesan sederhana. Namun memiliki arti luar biasa bagi Nando. Baru saja hendak membalas pesan dari perempuan pujaannya, suara pintu kamarnya yang terbuka terdengar. Membuatnya membatalkan niatnya.

"Nan...." Seorang wanita baru saja masuk ke dalam kamar Nando. Kakinya lalu kembali melangkah, kali ini untuk menghampiri Nando yang menyambutnya dengan senyum cerah.

"Ma...."

Wanita itu adalah orang yang pernah bertaruh nyawa demi menghadirkan Nando ke dunia - Maya Indari. Seorang ibu yang telah memberikan dua orang putra bagi Yodha Gatara, Arliandra Nando Gatara dan Aryandra Gio Gatara.

Maya berhenti persis di hadapan sang putra. Sembari mengukir senyum manisnya, Maya merapikan kerah kemeja batik berwarna navy yang melekat pada tubuh anaknya.

"Ganteng banget jagoan, Mama."

Nando terkekeh pelan, lalu menghadiahkan sebuah kecupan manis di pipi wanita yang menjadi cinta pertamanya itu.

"Anak siapa dulu? Anak Mama Maya tersayang. Ya pasti ganteng dong," balas Bimo dengan tawa yang lebih keras dari sebelumnya.

Maya menggelengkan kepalanya. Tangannya lalu mengusap wajah sang anak dengan tangannya. Perbedaan tinggi antara dirinya dan sang putra, membuat Maya harus sedikit mendongak agar mampu melihat wajah salah satu jagoannya itu dengan jelas.

"Sudah siap, Nan?" tanya Maya dengan suara bergetar. Ada sesuatu hal yang berusaha Maya tahan.

"Tentu!" Seru Nando semangat. Kebahagiaan jelas tak dapat ditutupi oleh pria dua puluh dua tahun itu dari mamanya. "Ini kan hari yang Nando tunggu - tunggu, Ma. Makasih ya, Ma. Makasih banget Mama sudah mau menuruti keinginan Nando mengenai perjodohan ini. Hal ini jadi salah satu hal yang membahagiakan di dalam hidup Nando selain jadi anak Mama dan Papa."

KAMUFLASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang