BAGIAN LIMA PULUH DUA

1K 177 30
                                    

Tadi aku baca salah satu komentar, dan ya bener banget.

Aku juga ngerasa ini terlalu berlarut2.

Jujur aja, aku mulai bingung :(

Pingin cepet kelarin cerita ini, tapi ah sangat syusah sekali.

Makasih buat masukannya ya

Maaf kalo cerita ini kurang disana - sini. Sepertinya aku memang susah fokus sekarang ini.

Aku pingin cepet selesein cerita ini. Dan ganti cerita lain. .

Jadi, aku bener 2 minta maaf ya kalo tulisanku kali ini bener2 diluar ekspetasi huhu

Maaf, maaf bgt :( tapi aku usahakan agar nggak bertele - tele dan nggak bikin kalian bingung.

Aku mohon bantuannya ya biar tulisanku makin berkembang lagi.

Makasih semuanya....

***

"Makasih ya nasi uduknya," ucap Elsa tulus, tapi masih ada kecanggungan yang tersirat dari suaranya. Terlebih dia baru saja memberikan satu kecupan manis pada pipi sang suami sebagai ucapan ulang tahun. "Kalau gitu gue, masuk dulu lagi."

Kaki Elsa telah melangkah mundur. Salah satu tangannya sudah terangkat untuk mendorong pintu kamar agar kembali tertutup. Namun yang terjadi adalah Bimo menahan pintu kamar yang ditempati istrinya itu dengan tangan agar tetap terbuka.

"Bim?" Elsa menegur Bimo. Pandangannya tertuju pada tangan Bimo yang sedang menahan pintu kamarnya. "Kenapa?" tanya Elsa setelah pandangannya telah kembali ke arah Bimo. "Kenapa lo tahan pintu kamar gue?"

"Lo makan, emangnya nggak perlu air minum?" Bimo terdiam sesaat, tepat saat itu pula matanya menangkap sebuah tumblr yang berada di genggaman Elsa. "Lagian, lo emang mau ambil minum 'kan?" kata Bimo mencoba menebak. "Nggak jadi emangnya?"

Mata Elsa sempat berkedip beberapa kali. Di dala hatinya Elsa bertanya, mengapa Bimo bisa tahu bahwa tujuan awalnya akan mengambil air minum. Seingatnya, dia belum sempat mengatakan tujuannya keluar dari kamar 'kan?

"Kok lo tahu?" tanya Elsa. Dadanya berdebar. Ada rasa cemas jika tiba - tiba Bimo juga tahu bahwa tujuannya mengambil air adalah untuk membuat susu khusus ibu hamil di dalam kamar. Tanpa terasa genggamannya pada tumblr di tangannya pun menguat.

"Itu...." Bimo menunjuk ke arah tumblr berwarna ungu muda itu dengan dagunya. "Lo udah bawa tumblr, bukannya emang mau diisi ya?"

Mata Elsa mengerjap beberapa kali. Perlahan, pandangannya turun ke arah tangan kirinya. Sontak, kedua mata Elsa melebar. Dia sama sekali melupakan tumblr di tangannya. Elsa bahkan tak menyadari bahwa ada sebuah benda yang berada di dalam genggamannya.

Elsa tertawa canggung. Perlahan, wajahnya kembali terangkat. Tatapannya pun beralih pada wajah Bimo yang seolah sedang menunggu jawaban darinya.

"Iya, gue lupa kalau mau ambil air."

***

Pada akhirnya, Elsa ke dapur tidak hanya untuk mengambil air. Wanita yang sedang mengandung sang buah hati itu pun menyantap makanan yang baru dibeli oleh sang suaminya di atas meja makan.

KAMUFLASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang