YOK YOK YANG MASIH PENASARAN SAMA KEHIDUPAN BIMO - ELSA SELANJUTNYA?
ADA YANG BISA NEBAK NGGAK, SI ELSA KENAPA?
YOK MANA SUARANYA!!!
JANGAN LUPA TEKAN BINTANG DAN KASIH KOMEN UNTUK MENINGGALKAN JEJAK.
YANG BELUM FOLLOW, JANGAN LUPA KLIK FOLLOW DULU BUAT AKUN INI YA.
TERIMA KASIH SEMUANYA
****
"Jadi...saya kenapa ya, Dok?" tanya Elsa khawatir.
Rasa sakit di perutnya sudah berkurang. Aliran darah yang sempat keluar dari tubuh bagian bawah tubuhnya pun telah berhenti berkat obat yang diberikan oleh dokter yang berjaga di klinik rawat inap yang berada tak jauh dari kompleks perumahannya itu.
Sambil menahan rasa sakitnya, Elsa memesan taksi online untuk menuju ke klinik tersebut. Beruntung driver taksi online tersebut bersedia membantu Elsa yang saat itu benar - benar dalam kondisi lemas dan mengantarkannya menuju klinik terdekat. Sesampainya di klinik tersebut, Elsa langsung mendapatkan perawatan.
"Apa saya terkena penyakit parah?" Elsa menggigit bibir bawahnya. Berusaha menekan rasa khawatir yang menyerang dadanya.
Saat ini Elsa masih berada di atas salah satu brankar yang berada di ruang gawat darurat klinik rawat inap tersebut. Rasa sakitnya memang telah berkurang banyak. Darah yang sempat mengalir dari bagian bawah tubuhnya pun telah berhenti. Namun rasa lemas pada tubuhnya membuat Elsa masih harus beristirahat lebih lama.
Dokter wanita paruh baya itu tersenyum ramah pada Elsa. Kepalanya menggeleng pelan. "Ibu tidak sakit apapun, tidak perlu khawatir."
"Tapi perut saya sangat sakit, Dok. Bahkan...." Elsa bergidik ngeri kala membayangkan aliran darah yang meluncur di sepanjang kakinya. "Tadi ada darah, 'kan? Apa itu bukan sebuah penyakit berbahaya, Dok?"
Dokter yang memakai nametag bertuliskan dr. Rachma Wandari itu tertawa kecil. "Sejujurnya, saya belum dapat memastikan kondisi Ibu dalam keadaan baik - baik saja atau tidak. Butuh pemeriksaan lebih lanjut yang perlu dilakukan oleh dokter spesialis kandungan untuk mengetahui hal tersebut. Oleh karena itu, pihak kami sudah menghubungi Dokter Riyana Spesialis Kandungan untuk segera datang kemarin dan memriksa kondisi ibu dan kandungan Ibu."
"Dokter bilang apa?" tanya Elsa denga wajah terkejut. "Dokter kadungan dan...kandungan saya?" Elsa mencoba memastikan. Khawatir jika pendengarannya bermasalah sehingga mendaptkan informasi yang keliru dari dokter di hadapannya.
"Iya, Bu," kata Dokter Rachma meyakinkan. "Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang baru saja keluar, menunjukkan bahwa Ibu Elsa sedang mengandung."
***
Elsa masih tak percaya. Matanya tampak tak berkedip kala menatap layar yang menunjukkan sesuatu yang masih sangat kecil di dalam perutnya.
"Nah, itu sudah ada kantungnya ya, Bu. Usianya saat ini sekitar empat minggu." Dokter dengan jilbab berwana lilac itu menjelaskan kepada Elsa.
"Saya beneran ha-hamil, Dok?" tanya Elsa tergagap. "Ada bayi di dalam perut saya?"
Dokter RIyana menganggukan kepalanya. "Iya, selamat ya calon ibu."
Elsa terkesiap. Air matanya sudah terkumpul di pelupuk mata. Bukan, bukan Elsa tak merasakan bahagia karena kehamilannya. Sebagai seorang wanita, sudah jelas Elsa merasa sangat bahagia dengan kabar yang baru diketahuinya. Namun, kala ingatannya tertuju pada Bimo, hatinya seketika merasa was - was.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMUFLASE
RomanceThe story of Bimo & Elsa. Pernikahan Bimo dan Elsa terjadi karena sebuah perjodohan. Masing - masing memiliki rahasia yang menjadikan sebuah alasan, kenapa nenyetujui pernikahan yang semula tak terbayangkan. Bimo dengan rasa benci dan dendamnya te...