Wkwkwk hello semua?
Kayanya banyak yg penasaran sama Frean ya?
Tapi nggak akan aku bahas lagi wkwk
Setelah ini, mari kita fokus sama si batu - Bimo
Yuk komennya semua yaaa
Bisa dong koment sama bintangnya 200 dulu, biar aku semangat update
***
Suara derit pintu yang dibuka membuat tidur Elsa yang belum lelap itu terganggu. Kedua kelopak mata yang semula tertutup rapat mulai terbuka secara perlahan. Butuh beberapa saat bagi Elsa membuka kedua matanya secara sempurna dan menyesuaikannya dengan sinar lampu yang menerangi ruang perawatannya itu.
Derap langkah terdengar semakin jelas mendekat ke arahnya, membuat Elsa menoleh dan menemukan seseorang yang sedang berjalan ke arahnya. Awalnya, Elsa pikir orang tersebut adalah seorang perawat yang akan memeriksa kondisi Elsa seperti biasa. Namun tak sesuai dengan dugaannya, sosok yang kian mendekat ke arahnya adalah sang suami.
"Bim? Kamu kok ke sini?" Elsa berusaha bangkit untuk mengubah posisi tubuhnya. Namun gerakan tubuh Elsa terhenti, saat telapak tangan sang suami mendarat sempurna di bahu kanan Elsa dan menahan pergerakannya. Sontak Elsa menoleh sekilas ke arah bahunya sebelum kembali mengalihkan pandangannya ke arah Bimo.
"Ngapain lo lepas cincin nikahan kita?" Satu pertanyaan yang tak pernah Elsa duga meluncur dari bibir sang suami.
"Maksud kamu?" Mata Elsa menyipit. Wanita yang sedang mengandung calon buah hatinya itu merasa bingung dengan pertanyaan yang diajukan oleh sang suami.
"Jangan pura - pura bego, El!" Kali ini suara Bimo meninggi. "Lo cukup jawab pertanyaan gue, bukan nanya balik!"
"Tapi kan aww--" Elsa merintih kecil saat bahunya mendapatkan sedikit tekanan dari sang suami. "Sakit, Bim...."
Ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh Elsa menunjukkan jelas bahwa sang istri tak berbohong. Bimo pun menyadari bahwa tangannya meremas bahu Elsa terlalu kuat. Perlahan, Bimo mengendurkan pegangannya dan mulai menjauhkan tangannya dari bahu Elsa.
"Kenapa lo lepas cincin nikah kita?" tanya Bimo masih sama seperti sebelumnya. Kali ini suaranya lebih pelan, tapi tetap datar dan penuh penekanan.
Pertanyaan Bimo itu membuat Elsa tersadar akan cincin pernikahannya. Wanita itu pun segera bangkit dan memeriksa meja di samping kiri brankarnya.
Bimo menarik bahu Elsa yang sedang sibuk mencari sesuatu sehingga tubuh mereka kembali berhadapan.
Bimo memutar bole matanya malas. Tangan kanannya kemudian merogoh saku celananya guna mengambil sesuatu yang dirinya yakini sedang dicari oleh Elsa.
"Lo nyari ini?" tanya Bimo dengan nada datar. Bimo menggunakan tangan kirinya untuk menarik bahu Elsa agar tubuh sang istri itu kembali menghadap kepadanya. Sementara tangan kanannya, Bimo gunakan untuk mengulurkan benda yang baru saja ia keluarkan dari dalam saku.
Ada raut kelegaan yang terpancar di wajah pucat Elsa. Senyum ikut terpatri di bibirnya. Rasa syukur tak lupa Elsa ucapkan di dalam hati kala saksi bisu pernikahannya dengan Bimo telah berada di hadapannya.
"Ya ampun, Bim. Ternyata ada di kamu," ucap Elsa diiringi tawa kecil. Tangannya kemudian terulur pelan untuk meraih cincin pernikahannya dengan Bimo yang sempat dirinya lepas kemarin.
"Lo sengaja?" Bimo langsung menjauhkan cincin itu dari hadapan Elsa kala ia melihat tangang sang istri mulai terulur. "Udah cape lo jadi istri gue? Terus akhirnya mau minta cerai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMUFLASE
RomanceThe story of Bimo & Elsa. Pernikahan Bimo dan Elsa terjadi karena sebuah perjodohan. Masing - masing memiliki rahasia yang menjadikan sebuah alasan, kenapa nenyetujui pernikahan yang semula tak terbayangkan. Bimo dengan rasa benci dan dendamnya te...