BAGIAN DUA BELAS (Malam Pertama Sebenarnya)

966 119 36
                                    

Maaf, ternyata di part sebelumnya aku nggal ceritain apa yang terjadi di antara Bimo & Elsa.

Tapi, kalau dilihat dari judul part ini. Pasti sudah terbayangkan kan, apa yang terjadi?

Yuk mari merapat....

Jangan lupa tekan vote dan komen sebanyak - banyaknya ya

Biar aku semangat

Happy reading, guys....

***

"Jangan nangis, Sayang." Nando membelai wajah gadis di bawah kungkungan tubuhnya itu begitu lembut. "Kamu boleh berteriak kencang, dan sebut namaku ya."

Nando mulai menciumi wajah hingga dada Elsa yang kala itu hanya ditutupi pakaian dalam, tanpa ampun. Elsa berulang kali berusaha melepaskan diri, tapi tak juga membuahkan hasil. Bukan saja karena rasa takut yang menyerang, tetapi juga karena tubuhnya yang semakin lemah. Kedua tangannya diikat begitu kencang oleh Nando menggunakan kardigan milik Elsa hingga membuat gerakannya semakin terbatas.

"Gue mohon, Bim. Sekali lagi, datang. Gue mohon, Bim. Sekali lagi selamatkan gue dari Nando, My Hero," ucap Elsa dalam hatinya. Berharap, sang suami akan kembali datang dan menyalamatkannya dari Nando. Persis seperti beberapa tahun lalu, kala Nando akan melakukan perbuatan keji itu.

"Harusnya, ini semua jadi milik aku. Harusnya semua ini sudah aku miliki sejak dulu, Sayang." Nando tertawa, matanya menatap seluruh permukaan wajah dan tubuh Elsa yang menampilkan jejak - jejak perbuatan kejinya pada Elsa. "Tapi sayang banget," Nando menjeda. Ada air mata yang jatuh dari pelupuk matanya. "Kamu justru menolak perjodohan kita dan menerima perjodohan dengan Bimo yang nggak mencintai kamu. Kamu menolak aku yang jelas - jelas mencintai kamu dan kamu cintai. Bahkan lebih parahnya, kamu meminta aku menikah dengan adik kamu yang manja itu!"

"Nan--"

"Suut, Sayang...jangan ngomong sekarang. Kita belum sampai ke menu utama." Nando menutup bibir Elsa dengan jarinya. "Sabar, El. Kita akan sampai pada menu utama kita."

Nando menyeringai kala matanya menangkap rok yang dikenakan oleh Elsa telah tersingkap. Ya, sudah pasti karena ulahnya.

"Please, Nan. Jangan...." lirih Elsa di tengah keresahannya. Dia sudah tak lagi mampu berpikir bagaimana bisa selamat dari ulah Nando malam ini.

Srek

Air mata Elsa berderai semakin deras saat dirinya mendengar suara robekan dari roknya. Matanya langsung terpejam erat kala Nando membuka kedua pahanya dengan begitu kasar. Hingga Elsa hanya mampu meminta maaf pada Bimo - suaminya karena dirinya tak bisa menjaga dirinya. Harusnya, Bimo menjadi yang pertama dan satu - satunya bagi Elsa. Harusnya, Bimo yang memiliki Elsa seutuhnya. Namun, setelah ini? Elsa merasa hidupnya akan semakin tidak berharga di hadapan suaminya. Ia akan dianggap tak lebih dari sekedar wanita murahan.

Brak!

"Brengsek!" Suara itu, Elsa kenal. Makian itu, tak asing di telinganya.

"Jangan sentuh istri gue, bangsat!" Ya, harapan dan doa Elsa terkabul. Bimo datang tepat waktu sebelum Elsa benar - benar kehilangan harga dirinya.

Bug

Bug

Bug

Bimo memukul Nando tanpa ampun setelah berhasil menarik tubuh sahabatnya itu hingga terjerembab ke lantai. Eh, sahabat? Benar kah Nando masih menjadi sahabat Bimo? Kala Nando nyaris saja menodai istri dari sahabatnya itu.

KAMUFLASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang