Gimana part kemarin?
Yuk siap nunggu lagi?
Kita sambung part ini ya?
Mana mana suaranya???
***
"Sekarang, mau kemana lagi kita?" tanya Elsa setelah menghela napas panjang. "Makan nasi goreng udah, beli martabak kekinian yang lo mau juga udah, minum sekuteng juga udah. Terus mau tambah apa lagi?"
Bimo berdeham. Tangannya masih sibuk dengan roda kemudi mobilnya, tetapi matanya sedikit melirik ke arah sang istri yang berada di sampingnya.
"Kurang makan lo!" Lagi - lagi, Bimo hanya mampu berbicara di dalam hati. Kepalanya buru - buru menggeleng untuk mengenyahkan segala pemikiran nakal yang muncul setiap kali memandangi wajah dan tubuh Elsa yang terlihat semakin menggoda. Padahal, sang istri menggunakan pakaian tertutup. Kaus kebesaran dengan celana jeans berwarna navy membalut tubuh Elsa. Lalu, jika dengan pakaian seperti itu saja bisa membuat Bimo berulang kali menggelengkan kepala untuk membuang pikiran - pikiran kotornya, bagaimana jika? Ah, sudahlah.
"Bim?" Bimo tersentak.
"Ha? Kenapa?"
"Gila!" Elsa memaki. "Lo ngelamun sambil nyetir?"
"E-enggak!" Bimo jelas menolak tuduhan Elsa.
"Kalau anak kita kenapa - kenapa gara - gara lo nyetirnya nggak beres, gimana?"
Ciiiiit
"Bimo!" Elsa berteriak ke arah Bimo kala mobil yang dikendarai suaminya itu berhenti mendadak. "Lo ngapain sih?"
"Bilang apa lo barusan?"
"Apaan?"
"Anak siapa yang kenapa - kenapa?"
Elsa menyipitkan matanya. Tak lama kemudian senyum jahil, muncul di sudut bibirnya. Mata Elsa buru - buru beralih pada perutnya. Tangannya ikut berpindah pada permukaan perut dan mulai meraba - rabanya.
Semua hal yang dilakukan oleh Elsa jelas tak luput dari penglihatan suaminya. Membuat Bimo diam - diam meneguk ludahnya kasar.
"Lo ha-hamil?"
Elsa tersenyum lebar. Kepalanya pun menengok ke arah Bimo yang sedang menunggu jawabannya.
"Bukannya dari kemaren - kemaren lo selalu pakai alasan istri lo lagi hamil ya ke orang - orang kalau ada apa - apa? Perkara pesan makanan aja lo selalu bilang "Pak, jangan pakai lama ya. Istri saya lagi ngidam." Padahal? Lo sendiri yang mau." Dan setelah itu tawa Elsa langsung menggelegar.
***
"Gila!" Mata Elsa langsung berbinar menatap pemandangan indah di depannya. "Bagus banget, Bim."
"Suka?" tanya Bimo sembari menoleh ke arah sang istri.
"Banget!" jawab Elsa bersemangat. Saking senangnya, tanpa sadar Elsa bahkan mencengkeram kuat lengan suaminya. "Suka banget, Bim."
Mata Bimo melirik ke bawah, dimana tangan sang istri bergantung di lengannya. Hal itu akhirnya disadari oleh Elsa. Hingga perlahan Elsa menarik tangannya karena merasa canggung.
"So-sorry, Bim," ujar Elsa tak enak. Tubuhnya pun perlahan bergeser untuk menjauh dari Bimo. Namun Bimo justru menarik tubuh Elsa dan merangkul tubuh kecil istrinya itu.
"Bim?" Kepala Elsa mendongak. Matanya menatap Bimo dengan beragam pertanyaan. Sesekali pandangannya pun berpindah pada tangan Bimo yang merangkul erat tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMUFLASE
RomanceThe story of Bimo & Elsa. Pernikahan Bimo dan Elsa terjadi karena sebuah perjodohan. Masing - masing memiliki rahasia yang menjadikan sebuah alasan, kenapa nenyetujui pernikahan yang semula tak terbayangkan. Bimo dengan rasa benci dan dendamnya te...