55.

1.6K 171 16
                                    

📌 19 Agustus 2021

Ayok komen yang banyak, suka banget baca komentar kalian (:❤️

Happy Reading

~

Seorang dokter baru saja selesai menggoreskan tinta bolpoin pada kertas.

"Nah, ini untuk resep obatnya nanti bisa diambil di bagian farmasi ya, Kak."

"Terima kasih, Dok."

"Iya, sama-sama. Semoga cepat sembuh."

Lily tersenyum kecil sembari menganggukkan kepala mendengar ucapan sang dokter. Begitu juga dengan Mitzi yang kemudian mengatakan permisi.

Baru saja melangkah dari ruang periksa, mereka berdua sudah disambut panik oleh Anthony dan Kevin.

"Gimana kata dokter?!" tanya Anthony.

"Nggak papa kok, alergi udangnya kambuh. Untung buru-buru dibawa ke sini, nggak sampe sesek napas juga," jawab Mitzi sambil menatap Lily yang tengah berusaha menutupi tangannya yang muncul ruam merah.

Lily yang ditatap Kevin dan Mitzi secara intens mendadak ciut. Berusaha menyembunyikan diri di belakang punggung sepupunya.

Rasanya, sangat malu berada di dekat Kevin dengan keadaan yang seperti ini. Ruam merah dan gatal di mana-mana.

Saat tidak berada di kondisi yang baik untuk sekadar berdekatan dengan orang yang kita suka. Semua terasa begitu memalukan, bahkan saat ini ia merasa ingin menangis.

"Lily ikut mobil Onik ya?" lirihnya.

"Hmm, kenapa?"

"Malu deket-deket Kak Kevin."

"Nggak papa emang, kalau Mitzi yang ikut mobil Kevin?" tanya Anthony.

Lily terdiam sejenak, "Nggak papa."

Anthony mengangguk-anggukkan kepala. Tangannya mengusap bahu Mitzi.

"Nitip Mitzi, Lily mau semobil dulu sama gue," ujar Anthony.

"Kenapa?" tanya Kevin.

Anthony mengangkat bahu, kemudian menoleh ke arah Lily yang benar-benar tidak mau menatap Kevin sama sekali.

"Jadi, ini Abigail beneran sama gua baliknya?" Kevin memastikan.

"Iya, diajak ke rumah lo dulu aja nggak papa. Ada Fajar, Apri, sama Jorji kan?"

"Beneran? Ini aku ikut Kevin dulu?" kali ini Mitzi bersuara.

"Iya, nggak papa."

Abigail lagi, batin Lily lelah.

Kevin menarik lengan Lily mendekat ke arahnya, "Nggak usahlah. Balik sama gue aja."

"Ck, apaan sih, orang mau sama Onik!"

"Gue bawa ke mobil duluan ya? Yang nunggu obat lo sama Abigail aja."

Bahu perempuan itu dirangkul, diseret menjauh secara paksa dari hadapan Mitzi dan Anthony untuk pergi menuju tempat di mana mobil mereka diparkirkan.

* * *

Lily melepaskan rangkulan Kevin setelah mereka berada tak jauh dari parkiran. Menatap Kevin tidak mengerti, mengapa lelaki itu bertingkah seperti ini.

"Ly ... kok lu nangis?" tanya Kevin, tangannya berusaha mengusap pipi perempuan itu, namun langsung ditepis begitu saja.

"Hiks, Kak Kevin ngapain sih narik sampai sini? Lily kan mau pulang bareng Onik."

Enough | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang