51.

2.5K 269 97
                                        

📌 17 Mei 2020

Happy Reading

~

"KEVINNNNNN!!!"

Lily membuka kelopak mata dan refleks terduduk ketika mendengar teriakan dari luar kamar. Membuat kepalanya pusing karena gerakan tiba-tibanya.

Sungguh, ia masih mengantuk saat ini. Semalam ibu Kevin, Nia, mengajaknya bercerita sampai pukul sebelas malam.

Dan pagi ini ia sudah mendengar teriakan Nia.

Lily meraih hp yang di charger di meja kecil sebelah kasur yang semalam ia tempati untuk tidur.

Mengecek beberapa pesan masuk, kemudian menatap jam di pojok kiri layar hp-nya.

"Jam setengah enam," gumam Lily sambil mengusap matanya pelan.

Lily menghela napas, kemudian mengedarkan pandangan ke seluruh sudut ruangan.

Senyum kecilnya mengembang begitu saja ketika matanya menangkap sebuah foto Kevin kecil dipajang di dekat jendela.

Senyumannya semakin lebar ketika mengingat semalam ia tidur di kamar Kevin. Ya, kamar idolanya sendiri.

Itupun karena semalam Kevin yang memaksa. Awalnya Nia meminta ia untuk tidur bersama saja, tapi Kevin tolak.

Katanya Kevin kasian kalau tiba-tiba Lily menggelinding dari kasur karena kesenggol ibunya.

Anak durhaka emang.

Tok ... Tok ...

Mendengar suara ketukan pintu, dengan cepat Lily bangkit dari duduknya. Kakinya perlahan mendekat dan sesampainya di depan pintu, ia segera membukanya.

"Pagi."

Lily tersenyum menatap Kevin yang baru saja menyapanya dengan senyum kecil.

"Pagi," balas Lily tanpa menghilangkan senyumnya.

"Joging yuk!" ajak Kevin.

Lily menggembungkan pipinya sambil mengucek matanya. Malas sekali rasanya untuk keluar rumah sepagi ini.

"Nggak ah, Lily ngantuk," tolak Lily.

"Ck, ntar lo gendut. Ayok buruan!" paksa Kevin.

"Nggak mau!" tolak Lily kekeuh.

"Bentar aja. Keliling sini," bujuk Kevin.

"Enggak makasih," tolak Lily, "eh, tadi Tante Nia kenapa, Kak? Kok teriak-teriak?" tanya Lily.

"Gue jawab kalo lo ikut gue lari," ujar Kevin sambil bersidekap.

Lily memanyunkan bibirnya. Ia hanya ingin tau alasan Nia berteriak. Harus banget ya pake lari?

"Yaudah nggak usah dijawab. Lily mau bobo lagi," ujar Lily sambil kembali melangkah ke arah kasur.

Belum sempat melangkah lebih jauh, Kevin sudah menarik paksa tangannya keluar kamar.

Enough | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang