📌 26 Desember 2019
Happy Reading
~
"Tas Lily udah ketemu nih! Pulang yuk, Kak!"
"Lo siapa?!"
Lily menghentikan langkahnya menuju Kevin. Menatap seorang perempuan yang tengah berdiri di hadapan Kevin dan menatap tajam dirinya.
Tangan Lily memeluk erat tas selempangnya. Otaknya terus berputar, bertanya-tanya siapa perempuan ini.
Perempuan itu mendekat ke arah Lily. Namun tangan Kevin mencekal pergelangan tangan perempuan itu.
"Apa sih, Vin?!"
"Mau ngapain lo?" tanya Kevin sambil menatap perempuan itu tajam.
"Ya aku mau nyamperin cewek itu lah! Siapa coba dia mau pulang bareng kamu?!"
"Lo apa-apaan sih?!" Kevin menarik tangan perempuan itu.
"Apa-apaan? Ya aku mau ngasih tau cewek itu! Siapa coba dia, minta anterin pulang kamu!"
"Lily ke sini sama gue. Wajar kalo baliknya sama gue!" balas Kevin.
"Oh, jadi namanya Lily? Selingkuhan kamu?!"
Lily mengernyitkan dahinya. Otaknya masih memroses kalimat yang sempat diucapkan perempuan itu.
Selingkuhan? Gue selingkuhan?
"Vin, aku pacar kamu dan kamu malah jalan sama dia?!"
Pacar? Pacar Kak Kevin?
Lily semakin mengeratkan pelukannya pada tasnya. Matanya terasa panas, tapi masih cukup kuat untuk menahan air mata yang akan membasahi pipi.
Sungguh, dia cukup sensitif setiap mendengar bentakan.
Hatinya sibuk menahan sakit hati yang datang secara tiba-tiba ini. Rasanya sakit sekali. Lily merasa dibohongi.
Semua perlakuan yang Kevin berikan selama ini. Pelukan Kevin sore tadi. Usapan tangan Kevin di kepalanya.
"Denira!" sentak Kevin.
Lily meremat kuat tasnya ketika Kevin menatap khawatir dirinya. Ia menggigit bibir bagian bawahnya. Kemudian menunduk.
Tak ingin menatap kedua mata Kevin. Juga untuk meminimalkan kontak mata pada kekasih Kevin, Denira.
"Kita pulang, Vin!" ujar Denira.
"Kalo lo mau balik, balik aja sendiri. Gue balik sama Lily," balas Kevin sambil menatap Denira sengit.
"Vin, yang pacar kamu itu aku!"
"Emang gue peduli?" balas Kevin.
Kevin berjalan memutari mobil. Meraih tangan Lily untuk mengajaknya pulang.
"Vin, kamu lupa gara-gara siapa aku kaya gini? Dan sekarang, kamu biarin aku pulang sendiri?!" Denira terlihat meneteskan air matanya.
Lily melirik Kevin dengan ujung netra yang mulai memburam karena air mata. Kevin terlihat tengah memejamkan matanya.
"Licik banget lo, uler," geram Kevin pelan.
Dahinya berkerut seperti tengah menyesali kembali sesuatu yang pernah terjadi.
Perlahan, tangan Kevin yang tadinya menarik tangan Lily terlepas. Kenapa Kevin semudah itu melepas tangannya?
Sebuah lengan tiba-tiba saja merangkul bahu Lily. Membuatnya refleks menoleh ke arah kiri. Lily menatap tak percaya siapa yang baru saja merangkulnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enough | Kevin Sanjaya
Fiksyen Peminat[ COMPLETE ] "Kalian itu rumit. Kamu rumit dengan masa lalu mu, dan dia rumit dengan hatinya." Start; Yogyakarta, 2 November 2019 Finish; Yogyakarta, 23 Desember 2021