Enough | Kevin Sanjaya

34.

3 April 2020

Happy Reading

~

"Ck! Kemana sih?! Ngga ada kabar sama sekali!"

Lily melirik temannya yang sedang ribut sejak tadi. Memencet hp kesal sambil sesekali mendumel sebal.

Entah apa yang sedang ditunggu Teta sejak tadi. Padahal jam menunjukkan pukul setengah lima di Inggris.

Dan Teta melakukan itu sejak tadi jam empat.

"Lo kenapa sih, Tet?" tanya Lily.

"Ck, udah gue bilang jangan tat tet tat tet!" protes Teta sambil mengerucutkan bibir.

Sepertinya makin kesal karena panggilan Lily tadi.

"Ya maap ih."

Teta membuang napas. Kemudian melirik Lily.

"Ly," panggil Teta.

"Hmm?"

"Coba deh chat sepupu lo," ujar Teta.

Lily mengernyitkan dahinya, "Ngapain?" tanya Lily.

"INI SI JOJO GA ADA KABAR, LYYY!"

Lily mendelik ketika mendengar rengekan Teta. Jojo katanya?

Lily menatap Teta dengan curiga. Menyipitkan mata seolah-olah sedang membuat Teta terpojok.

"Lu—"

"Gue ga ada apa-apa sama Jojo! Cuma lagi ada proyek penting yang harus dilaksanakan!" potong Teta.

"Dih, itu namanya ada apa-apa," ujar Lily sambil memajukan bibir.

"Enggak Lily!"

"Itu proyek!"

"Enggak. Ada apa-apa tu kalo misalnya gue pacaran sama dia. Nah, itu baru ada apa-apa," jelas Teta sok pintar.

"Sama aja kali!"

Teta mengangkat jari telunjuknya, kemudian menggerakkan ke arah kanan dan kiri sambil geleng-geleng kepala.

"Different!"

Lily memutar kedua bola mata jengah. Terserah deh.

Ia melirik jam di dinding, kemudian menepuk dahi.

"Mampus! Gue telat ke kafe!" pekik Lily.

Secepat kilat Lily meraih sweater dan tas selempang kecilnya yang hanya ia isi dengan hp dan beberapa uang.

"Gue tinggal ya, Ta!" pamit Lily.

"EH! LY! INI JOJO GIMANA?! CHAT SEPUPU LO DULU IH! LILYYY!!!"

* * *

Kevin menghela napas kesal ketika menatap seorang perempuan yang baru saja sampai di pelatnas.

Sudah hampir genap seminggu ini perempuan itu kerap datang ke sini hanya untuk bertemu dirinya. Ia senang. Tentu saja sebenarnya senang.