24.

2.7K 260 20
                                        

📌 2 Februari 2020

Happy Reading

~

Lily tersenyum tipis ketika sebuah taksi baru saja pergi membawa Kevin. Ia kemudian menghembuskan napas dan berencana untuk kembali ke apartemen.

Namun, tak lama kemudian, sebuah taksi berhenti dan menurunkan penumpang, yang tak lain adalah calon kakak sepupunya. Mitzi.

Mitzi terlihat mengulas senyum manis sembari menggeret koper mendekat ke arah Lily.

"Ci Mitzi!" pekik Lily sambil merentangkan tangan berniat untuk memeluk Mitzi.

Mitzi tampak menyambut pelukan Lily. Kemudian keduanya tampak melangkah bersama menuju apartemen Lily.

Sesampainya di apartemen, Lily segera menaruh koper Mitzi di tempat yang seharusnya. Lalu meminta Mitzi untuk duduk selagi ia mengambil minum.

"Cici kok dateng nggak kabarin Lily dulu?" tanya Lily sambil duduk di samping Mitzi.

"Surprise!" ucap Mitzi sambil tersenyum kecil.

Lily ikut tersenyum kecil. Tiba-tiba, ingatannya melayang ke beberapa menit lalu. Dimana ia dapat melihat foto Mitzi di hp Kevin.

Lily menghela napas sambil menatap gelas di hadapannya. Ia ingin sekali menanyakan itu pada Mitzi.

Namun, ia takut Mitzi justru salah sangka. Dan nantinya membuat hubungannya dengan kekasih sepupunya ini buruk.

"Kenapa, Ly?" tanya Mitzi sambil menyentuh bahu Lily.

Lily menggelengkan kepalanya kecil sembari tersenyum tipis.

"Pengen ke Denmark. Kangen Onik."

"Ke Denmark mau?" tanya Mitzi.

Lily mengangkat kedua alisnya. Ia menatap Mitzi tak percaya.

"Cici serius ngajak Lily ke Denmark?!" tanya Lily tak percaya.

"Seriuslah," ujar Mitzi sambil mengusak rambut Lily.

"Sekarang, besok?! Ya ampun, Ci! Lily belom packing!!" pekik Lily sambil berdiri dan bersiap menuju kamar untuk packing.

Lily merasa tangannya kembali ditarik untuk duduk oleh Mitzi.

"Besok kalau udah semifinal aja," ujar Mitzi.

"Kalo nanti Onik keburu kalah gimana?! Lily kan mau nonton Onik!" rengek Lily sambil memanyunkan bibirnya.

Mitzi terlihat mengangkat sebelah alisnya, kemudian tersenyum kecil sambil melirik Lily.

"Ony yang keburu kalah apa Kevin nih?" tanya Mitzi.

Lily menatap Mitzi sejenak, kemudian menutup wajah dengan kedua telapak tangan.

"Cici!"

* * *

Lily menghela napas panjang, kemudian menatap jalanan Denmark sambil tersenyum senang.

Ya, setelah sabar menunggu sambil revisi skripsinya, akhirnya Lily, Mitzi, dan Teta berangkat ke Denmark.

Kenapa ada Teta? Karena kata Lily kasihan kalau ditinggal sendiri di Inggris. Kalau diculik bahaya. Kasihan penculiknya gitu.

Nggak kok. Bercanda. Mitzi yang mengajak Teta untuk ikut ke Denmark.

"Gila, ya! Ini gue beneran di Denmark dong, Ly!" pekik Teta sambil mengangkat hp nya untuk berselfie ria.

Enough | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang