14.

3K 279 24
                                    

📌 24 Desember 2019

Happy Reading

~

Sudah hampir setengah jam Lily habiskan untuk diam menikmati pelukan Kevin. Meski hatinya begitu senang, jujur saja, ia mulai bosan.

Kevin betah sekali memeluknya seerat ini. Bahkan tanpa adanya pembicaraan apapun diantara mereka.

Perut Lily juga lapar karena tak sempat makan siang tadi. Saking kesalnya karena mendengar kabar tentang skripsinya.

Lily menepuk pelan punggung tangan Kevin yang melingkar di perut. Membuat pemiliknya melonggarkan pelukannya.

"Kak Kevin," panggil Lily.

"Hmm?"

Lily memutar tubuhnya menghadap Kevin. Membuat kedua matanya tepat menatap mata Kevin.

Duh, jantung Lily masih maraton. Ia jadi khawatir jantungnya akan meletus.

Lily memejamkan mata, menghilangkan pemikiran tentang jantungnya yang akan meletus.

"Udah ya peluknya? Lily laper. Mau makan dulu. Habis itu pulang. Ah, YA TUHAN! Lily belum packing sama cari tiket pesawat!"

Kevin memundurkan kepalanya sedikit mendengar pekikan Lily.

"Aduh! Kalo Onik suruh pesen tiket, nanti yang ada malah di marah-marahin!" ujar Lily panik.

Lily menggigit bibir bawahnya gemas.

"Lily bel-"

Kevin membekap mulut Lily sebelum Lily menyelesaikan kalimatnya.

"Apa sih?!" tanya Lily.

"Berisik. Cari makan yuk," ujar Kevin sambil melepas lengan kirinya yang masih memeluk pinggang Lily.

Lily memasang senyum kecil. Kemudian mengiyakan ajakan Kevin untuk mencari makan.

* * *

"Mau makan apa?"

Lily meneliti buku menu yang kini berada di tangan. Kemudian ia sibuk menunjuk makanan yang ia pesan.

Kedua matanya menatap Kevin yang berada di hadapannya. Sedang memilih-milih menu makanan.

Senyumnya terukir, ia masih tidak percaya Kevin bisa berubah seperti ini.

"Kenapa?" tanya Kevin sambil memandang Lily heran.

Lily menggeleng kecil. Kemudian tersenyum sambil mengedarkan pandangannya.

"Vin!"

Kevin dan Lily sama-sama menoleh ke arah suara yang memanggil nama Kevin.

Lily dapat melihat rombongan jetski Kevin mendekat ke arah mereka. Kevin segera berdiri, menyambut teman-temannya itu.

Mereka tidak janjian bertemu di tempat ini kok. Mungkin memang kebetulan saja sedang satu tempat.

"Yuhuu gais, Kevin Sanjaya lagi makan bareng cewek nih!" seru Anin sambil merangkul bahu Lily.

Lily hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan Anin.

"Bacot lu, Nin," balas Kevin.

"Siapa nih, Bro?" tanya Aero.

Enough | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang