50.

2.2K 262 81
                                        

📌 16 Mei 2020

Happy Reading

~

"Ya ampun! Iki anak gadis siapa kon bawa pulang?! Ayu loh, Vin!"

Lily meringis kecil ketika kedua pipinya dicubit gemas oleh ibu Kevin. Kemudian tersenyum kecil ketika Nia menepuk pelan lengan kirinya.

Tiga puluh menit yang lalu, Lily, Kevin, juga teman-temannya yang lain baru saja sampai di Banyuwangi, dan langsung disambut antusias oleh kedua orang tua Kevin.

"Anak gadis Kevin," ujar Kevin cuek.

"Loh, anakmu udah segede ini?" tanya Nia.

"Mama percaya sama Kevin?" tanya Kevin tak percaya.

Demi apapun, ini mamanya percaya Lily anak Kevin?

Melihat interaksi ibu dan anak ini, Lily terkikik kecil. Kemudian dengan sopan ia menyalami tangan Nia.

Tadi ia tak sempat menyalami Nia karena ibu Kevin itu lebih dulu mencubit gemas kedua pipinya.

"Saya Lily, Tante. Sepupunya Anthony," ujar Lily sambil tersenyum kecil.

"Oh, sepupunya nak Ginting," balas Nia dengan senyum lebar.

"Iya."

"Eh, Vin! Ginting ndak ikut ini?" tanya Nia tiba-tiba.

"Ikut. Di luar sama Abigail," jawab Kevin.

Lily melirik Kevin sebentar. Jujur saja, mendengar Kevin menyebut nama Mitzi dengan Abigail masih membuat hati kecilnya menjerit tidak rela.

Sadar dengan apa yang ada di pikirannya, ia menggelengkan kepalanya pelan.

Kevin bukan siapa-siapa nya.

Dan ia harus paham untuk tidak berharap lebih dengan semua perhatian Kevin akhir-akhir ini.

Kevin hanya tak ingin ia sedih.

Hanya itu.

"Mamanya Kepin yang cantik!"

Lily menolehkan kepala ketika seseorang memanggil Nia. Ia dapat melihat Fajar dan Jojo yang baru saja masuk sambil melambai semangat ke arah Nia.

Membuat Nia tampak tersipu karena sapaan Fajar yang terdengar sedang memuji, atau, lebih tepatnya modus.

Memuji dan modus itu kan beda tipis kalo di kamus Fajar.

"Gosah modus sama emak gua lu!" ujar Kevin sambil melempar bantal sofa di sebelahnya.

"Ih, siapa juga yang modus! Orang kenyataan kan, Tante?! Hehe," balas Fajar sambil nyengir.

"Iya lah. Makasih loh, dipuji gini. Nggak kaya anak Tante ini, muji enggak, doain juga enggak."

Lily tertawa pelan ketika melihat Kevin yang sibuk memanyunkan bibir karena ucapan ibunya sendiri.

Enough | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang