Enough | Kevin Sanjaya

39.

12 April 2020

Happy Reading

~

Lily berteriak selepas keluar dari salah satu ruangan kampusnya. Menghampiri Teta yang menunggunya di luar ruangan dengan cemas.

"Teta!!"

"Gimana?!" tanya Teta panik sambil memegang bahu Lily.

Bukannya menjawab, Lily justru menggigit bibir bawah. Napasnya terdengar memburu dan matanya berkaca-kaca.

Lily mengembangkan senyum lebar. Memejamkan mata kemudian kembali menatap Teta penuh bahagia.

"Skripsi gue diterima, Ta!" pekik Lily sembari menghambur memeluk Teta.

"Congrats baby!!" balas Teta tak kalah kencang.

"Aaaaa akhirnya, Ta! Ya Tuhan, gue nggak percaya akhirnya skripsi gue diterima juga," ujar Lily, masih tak percaya bahwa skripsinya telah diterima.

"Anjir gue habis ini ditinggal skripsi sendiri dong!" keluh Teta masih sambil memeluk Lily.

"Haha, ya yang semangat aja ngerjainnya!" ujar Lily tanpa menghilangkan senyumnya.

"Habis ini bantuin skripsi gue pokoknya! Mingdep bakal gue serahin! Gue juga pengen cepet-cepet balik ke Indo!" rengek Teta.

Lily hanya tertawa mendengar rengekan Teta.

"Lily!"

Kepalanya dan juga Teta menoleh ke sumber suara setelah mendengar namanya dipanggil.

Lily melambaikan tangan, meminta orang yang memanggilnya tadi untuk mendekat.

"Raka! Skripsi Lily diterima nih!" seru Teta sambil menyenggol lengan Lily.

Lily masih sulit berkata-kata. Ia hanya menganggukkan kepalanya dan memamerkan barisan gigi.

Satu bulan telah berlalu sejak ia dan Raka mengobrol berdua. Kini keduanya semakin dekat.

Semakin dekat bukan berarti dapat membuat perasannya berpaling. Ia masih sangat mencintai idolanya.

Dan Raka paham untuk tidak berharap terlalu berlebihan dengan kedekatannya. Namun, lelaki itu masih tetap berada di samping Lily.

Tentang Kevin, Lily tak tau bagaimana kabar Kevin saat ini. Bahkan aktivitas-aktivitas anak pelatnas pun ia tak tau.

Waktu itu Teta yang menyarankan agar Lily me log out semua sosial medianya lebih dulu agar fokus.

"Congrats ya, Ly! Akhirnya diterima juga," ujar Raka seraya membuka lebar kedua tangannya.

Lily terkikik kecil, kemudian bergerak memeluk Raka selama beberapa menit.

"Thanks, Ka!" balas Lily.

"Pelukan aja teros, Teta mah strong gurl! Sendiri juga masih hidup!" sindir Teta.