Enough | Kevin Sanjaya

22.

📌 11 Januari 2020

Happy Reading

~

Lily merapikan rambut dan pakaiannya sambil berkaca di meja rias. Kemudian segera menyusul Teta yang sudah menunggu di ruang makan.

Bau harum makanan tercium begitu sedap di hidung, senyumnya otomatis mengembang.

Lily mengangkat salah satu alis ke atas. Sedikit terkejut karena rupanya Teta tidak memasak omelette pagi ini.

Sepertinya liburan Teta di Indonesia yang tak ada seminggu itu membuahkan hasil yang baik. Buktinya, sekarang sudah berhenti masak omelette. Haha.

"Tumben nih," ujar Lily sambil duduk di kursi makan.

Tangannya menarik laptop yang berada di atas meja. Kemudian mulai menekan tombol power.

"Iya lah! Nih, lo yang request gue masak selain omelette. Kurang baik apa gue belajar kek begini kemarin di Indonesia," balas Teta sambil memindah hasil masakannya di piring.

"Ya bagus kan, penunjang buat semangat revisi skripsi pagi ini," ujar Lily diakhiri kikikan.

Teta memajukan bibir sambil mendengus. Membuat Lily tertawa kecil.

"Eh, gila ya, konsernya si Brian semalem keren!" puji Teta sambil memukul teflon di hadapannya dengan spatula.

"Iya. Keren emang dia. Pantes Olive tercrazy-crazy sama Brian," ujar Lily.

"Anjir! Tercrazy-crazy," tawa Teta menggema di ruang makan.

Lily hanya memasang barisan giginya sambil menggelengkan kepala. Lalu kembali sibuk merevisi bagian yang salah di skripsinya.

"Ly," panggil Teta.

"Hmm?" tanya Lily sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Brian suka ya sama lo?" tanya Teta.

Lily mengernyitkan dahinya, kemudian menoleh ke arah Teta.

"Nggak tau," ujar Lily.

"Perhatian lebih yang lo maksud waktu itu. Brian ya?" tanya Teta sambil menatap Lily serius.

Lily menghentikan jarinya yang tadi sibuk menari di atas keyboard.

"Lo suka sama Brian?"

Lily masih diam. Saat ini hatinya ragu. Apa ia menyukai Brian karena semua perhatian Brian? Atau masih berniat memperjuangkan Kevin?

"Gue ..."

"Inget Kevin, Ly. Katanya lo mau jadi pacar dia," ujar Teta.

Lily menghembuskan napas panjang. Kedua matanya melirik hp nya yang tengah menyala karena notifikasi masuk. Dan itu, dari Kevin.

* * *

Lily membuka kedua mata ketika sinar matahari pagi ini membuatnya terbangun.

Dengan cepat ia segera mandi dan bersiap. Pagi ini ia akan kembali ke kampus menemui sang dosen untuk menyerahkan hasil revisi.

Ia segera memasak seadanya, karena cooking schedule hari ini menunjukkan namanya.

"Wuishh masih jam tujuh udah bau enak!" pekik Teta sambil mendekat ke arah Lily.

Teta mengintip masakan Lily, kemudian telunjuknya maju untuk mencolek saus yang tengah Lily masak.