Enough | Kevin Sanjaya

32.

26 Maret 2020

Happy Reading

~

"Kevin?"

Lily melepas pelukan dengan paksa setelah suara seorang perempuan terdengar. Begitu juga dengan Kevin yang segera menarik tangannya.

Ia bahkan belum sempat membalas permintaan maaf dari Kevin. Tapi perempuan ini justru datang duluan.

Lily mengusap matanya yang basah, kemudian menatap perempuan yang baru saja memanggil nama Kevin.

Dahinya berkerut, siapa lagi perempuan ini?

Ia seperti tidak asing dengan sosok ini. Tapi, otaknya sama sekali tak bisa mengingat apapun.

Matanya melirik Kevin ragu, kemudian melirik lagi perempuan itu.

"Hai," sapa Kevin sambil tersenyum kecil.

Perempuan itu tersenyum manis, kemudian mendekat ke arah Lily dan Kevin yang masih saling berhadapan.

"Lama banget ya, kita nggak ketemu," ujar perempuan itu.

Kevin mendengus, kemudian tersenyum tipis.

"Hampir, dua setengah tahun ya," ujar perempuan itu sambil terkekeh.

"Gue," Kevin tampak menjeda kalimatnya dan menghembuskan napas panjang.

"Lo pergi gitu aja dari gue sama anak-anak yang lain. Sorry kalo itu gara-gara gue," balas Kevin.

"Bukan kok. Bukan gara-gara lo, santai aja, gue emang lagi sibuk aja dulu," ujar perempuan itu.

Mendadak kedua mata perempuan itu menatap Lily. Membuat Lily refleks menunduk.

Sudah merasa jadi orang bodoh di antara Kevin dan perempuan ini karena tidak tau apa-apa. Sekarang justru ditatap seperti itu.

Perempuan itu tampak tersenyum miring sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Pacar lo?" tanya perempuan itu.

Tak ada suara Kevin yang menjawab pertanyaan perempuan itu. Membuat Lily menggigit bibir bawah.

Sepertinya memang Kevin tidak berniat menjawab pertanyaan perempuan itu.

"Pacar ya? Gue kira lo masih pacaran sama dia," ujar perempuan itu masih dengan senyum miring yang cantik.

"Udah enggak," balas Kevin sambil tersenyum tipis.

Lily semakin menunduk, ia tau, dia yang dimaksud itu. Pasti Mitzi, kan?

Tiba-tiba, sebuah tangan terulur ke arahnya. Membuat Lily mendongak dan menatap bingung uluran tangan itu.

"Maria Selena."

Lily terdiam sejenak, kemudian menjabat tangan Maria sambil tersenyum tipis.

"Lily Ode Valley."

* * *

"Lily!"