37.

2.3K 248 48
                                    

📌 10 April 2020

Happy Reading

~

Sebelum panggilan masuk ...

Mitzi melambaikan tangan ketika melihat Apri dan Fajar yang sedang dorong-dorongan memperebutkan kursi.

Dengan segera kakinya melangkah mendekat ke mereka berdua.

"Mitzi!" teriak Apri dan Fajar bersama.

"Hai! Yang lain mana nih?" tanya Mitzi sambil berpelukan dengan Apri.

"Ci Gel sama Jorji lagi nyusulin Kak Mel di kamar, hehe."

"Yang cowok? Ngga ada nih?" tanya Mitzi sambil menatap Fajar.

"Maksudna? Aing sekarang teteh-teteh gitu?!" protes Fajar sambil memanyunkan bibirnya sebal.

Mitzi menghela napas. Maklum ngomong sama Fajar mah.

"Jar, gobloknya dikondisikan dong! Maksudnya Mitzi bukan berarti lo cewek, tapi nanya anak-anak cowok yang laen dimana!" jelas Apri sambil mencubit lengan Fajar.

Fajar nyengir, membuat Mitzi otomatis geleng-geleng kepala.

"Masih pada di dalem tadi. Nungguin Ginting siap-siap bawa bunga, hehe."

Kedua alis Mitzi terangkat, sedangkan Apri udah mukulin kepala Fajar gemes.

"Jangan dikasih tempe, Jar!!" teriak Apri gemas.

"Gue sih lebih suka tahu, Pri," balas Fajar polos.

Mitzi tertawa pelan. Kemudian matanya melirik ke arah asrama putra. Perlahan tawa itu reda.

Senyum kecil mengembang begitu saja di bibir.

Pantas saja ia seperti kenal mobil siapa yang tadi terparkir rapi di depan. Rupanya.

Itu adalah Maria.

Dan kini Maria sedang bersama Kevin.

Tak lama kemudian, anak-anak yang lain keluar dan menyusul mereka.

Membuat Mitzi dengan cepat menoleh dan mengembangkan senyum lebih lebar ketika melihat Anthony tengah tersenyum sambil menunjukkan sebuket bunga.

"Nah, kalo udah gini sekarang makan-makan yok!" teriak Jorji.

"Makan mulu isi pala lu," celetuk Jojo.

"Dih, enggak!"

"Idih-idih! Padahal dari tadi ada yang ngomong, habis ini gue makan cumi tiga porsi fiks!" sahut Greysia.

"Ih, Ci! Jan gitu! Ntar pada tau!" protes Jorji.

Mitzi geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman-temannya. Kemudian tersenyum kecil ketika merasa bahunya di rangkul.

"Ni," panggil Mitzi.

"Hmm? Kenapa?"

"Oy! Berangkat sekarang yok!" teriak Fajar memotong obrolan yang baru saja akan Mitzi mulai.

Enough | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang