Enough | Kevin Sanjaya

43.

📌 19 April 2020

Happy Reading

~

"Mengejar cinta? Siapa?"

Kevin melebarkan kedua mata ketika bersitatap dengan Maria. Ia takut jika perempuan ini tahu bahwa ia dan Lily belum memiliki hubungan apapun.

"Kak Kevin kata—mphhh!" ujar Jorji tiba-tiba, tapi terpotong setelah dengan cepat Fajar membekap mulutnya.

"Kevin?" tanya Maria sambil menatap Kevin penuh tanya.

Dengan cepat Kevin menarik tangan Maria keluar sebelum teman-temannya yang lain mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan Lily.

"Vin!"

Maria menyentakkan tangannya ketika mereka sudah berada di luar gelanggang.

Kevin menghembuskan napas kasar ketika Maria menatapnya. Seolah meminta penjelasan dari ucapan teman-temannya tadi.

"Maksud mereka lo mengejar cinta apa, Vin? Lo nggak pacaran sama Lily?" tanya Maria.

"Ngaco mereka mah. Biasa."

"Ye terus, lo ngapain narik gue keluar?" tanya Maria.

"Sebel aja gue. Terakhir liat lo sama gue, gue di ceng in habis-habisan," jawab Kevin sekenanya.

Ia sebenarnya sedang memulai perjuangannya mengingat ucapan Anthony pagi tadi.

"Lo nggak suka di ceng in sama gue?" tanya Maria.

"Bukannya nggak suka. Maksud gue, ya, ngeselin aja gitu," jawab Kevin gugup.

Maria tampak membuang wajah sambil menghela napas kasar.

"Lo ngapain di sini?" tanya Kevin tiba-tiba.

Maria tersenyum kecil, "pengen ketemu lo. Habis ini keluar yuk!" ajak Maria.

"Gue masih ada latihan," ujar Kevin.

"Kelar jam berapa?" tanya Maria.

"Empat."

"Nanti malem gimana?" tanya Maria.

"Gue capek, Sel," jawab Kevin.

"Dinner doang, Vinnn," pinta Maria.

"Dinner?"

Maria menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kecil. Kevin heran. Semakin lama Maria sering sekali meminta waktu berdua dengannya.

"Nggak," tolak Kevin.

"Kenapa? Lo takut pacar lo cemburu? Salah paham?" tanya Maria.

Kevin melirik ke arah lain, ia dapat melihat Anthony tengah memperhatikannya.

"Vin, pacar lo bukan anak kecil kali. Yang tau kalo pacarnya lagi pergi sama temen ceweknya terus minta putus," ujar Maria.