29.

2.3K 249 65
                                        

📌 22 Maret 2020

Happy Reading

~

"Nggak mau ikut beneran nih, Ly?"

Lily menggelengkan kepala pelan sambil tersenyum kecil. Kemudian tatapannya mengarah ke Denira yang berada di hadapannya.

Setelah perbincangan panjang yang sebenernya juga nggak jelas dengan Apri, Lily memutuskan untuk kembali ke mejanya.

"Lily lagi dititipin ke Kak Denira," ujar Lily sambil tersenyum kecil.

Denira tampak menatap Apri canggung. Begitu juga sebaliknya.

Lily menghela napas memperhatikan mereka berdua. Sepertinya reputasi Denira di mata anak pelatnas memang tidak baik karena statusnya sebagai pacar Kevin.

"Kak Apri pulang aja, nanti dicari Jorji loh," ucap Lily.

"Ly, serius nih nggak ikutan?" tanya Apri sekali lagi.

Lily menggelengkan kepalanya.

"Beneran? Nanti kalo gue kangen gimana?"

"Nggak, Kak. Nggak bakalan kangen," ucap Lily meyakinkan.

"Nanti kalo Ci Gel kangen gimana? Kalo Fajar kangen gimana?! Kalo——"

"Nggak, nggak bakal, udah ah. Tuh, Jorji udah nyariin!" potong Lily cepat sambil menunjuk Jorji yang tengah melambaikan tangan.

Apri menatap Lily sebentar, lalu menatap Denira.

"Titip sepupunya Ginting ya," ujar Apri pelan.

Denira terlihat tersenyum kecil, kemudian menganggukkan kepalanya.

Lily tersenyum ketika Apri berjalan menjauh menuju ke arah Jorji.

"LY! SERIUS NGGAK MAU IKUT?!" teriak Apri sambil berputar lagi ke arah Lily.

"ENGGAK, KAK!" balas Lily sambil menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya.

Malulah denger Apri teriak-teriak begitu.

Kembali Apri berlari ke meja Lily. Membuat Lily menepuk jidatnya.

"Serius, Ly? Nanti dicariin Ginting lho!"

"Nggak! Udah ih, Onik ga bakalan nyariin kok!" balas Lily.

Apri memanyunkan bibirnya, gagal membawa Lily pulang ke hotel.

"Tapi, besok lo nonton finalnya minions kan?" tanya Apri tiba-tiba.

Mata Lily melebar, ia melirik Denira yang juga tengah meliriknya sekilas.

"Nggak tau."

"Nonton! Pokoknya harus! Titik! Besok gue mau ketemu lo lagi!" pinta Apri sambil mengetukkan telunjuknya di meja.

"Dih, maksa!" protes Lily.

Enough | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang