9.

3.4K 321 18
                                    

📌 14 Desember 2019

Happy Reading

~

Lily menatap gelas berisi minuman di hadapannya dengan pandangan kosong. Pikirannya sibuk melayang ke Kevin dan Anthony.

Teta yang berada di hadapan Lily mengernyit heran. Kemudian mengangkat kedua alisnya, seakan tahu apa yang menjadi beban pikiran Lily saat ini.

"Ly," panggil Teta.

Lily refleks mengangkat kepala untuk melihat Teta. 

"Kenapa?"

"Lo yang kenapa," ujar Teta.

Lily hanya menghembuskan napas berat lalu menggeleng kecil.

"Masih kepikiran Anthony sama Kevin ya?" tanya Teta.

"Gitu deh, Ta. Bingung gue sama Onik. Dari awal gue ketemu Kevin, dia nggak suka banget. Onik kaya benci banget sama Kevin," ujar Lily.

Teta diam, kemudian merotasi kan kedua bola mata.

"Gue juga kaget sih tadi, look like enemy banget tau nggak," ucapnya

"Mereka kenapa ya, Ta?"

Teta diam dan hanya melirik Lily prihatin. Bagaimana Lily akan mendekati Kevin jika Anthony dan Kevin saja terlihat seperti musuh?

"Eh, Ly. Tadi Kevin ngapain minta hp lo?" tanya Teta mencoba mencari topik lain.

Lily menatap Teta, kemudian dengan cepat ia meraih hp yang berada di tas selempangnya.

Membukanya dan mencari apa yang sempat dilakukan Kevin dengan hp nya. Ia bahkan sampai lupa jika tadi Kevin sempat meminjam hp nya.

Dan mata Lily membulat begitu ia menemukan sebuah chat masuk sejak lima belas menit yang lalu.

Kevin :

Kafe XX jam 12

Lily membulatkan mata ketika angka-angka pada jam hp menunjukkan pukul dua belas lebih lima menit.

"Ampun, Ta! Gue telat lima menit! Duluan ya!" ujar Lily panik sambil berdiri.

Tangannya masih sibuk mengutak-atik hp nya untuk memesan ojol.

"Hah, mau ke mana lo?"

"Mau pergi, penting banget!"

"Eh, eh! Ini yang bayar siapa dong?!" seru Teta.

"Lo dulu ya? Gue buru-buru! Sorry! Dahh!"

* * *

Lily berusaha menormalkan napasnya yang memburu. Jalanan yang macet membuat ia mau tak mau turun dari ojol pesanannya untuk memotong jalan dan memilih berlarian di sepanjang trotoar.

Bermodalkan google maps, kini ia sudah berada di depan kafe, tempat dimana ia dan Kevin akan bertemu.

Dari balik pintu kaca ia dapat melihat Kevin yang tengah duduk sambil bermain hp. Menunggu kedatangannya yang sangat terlambat dari jam yang seharusnya.

Enough | Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang